Studi Penyisihan Nitrogen Air Limbah Agroindustri Hasil Perikanan Secara Biologis Dengan Model Dinamik Activated Sludge Model (ASM) 1.
Date
2007Author
Ibrahim, Bustami
Mangunwidjaja, Djumali
Saeni, M. Sri
Fauzi, Anas M.
M. Romli
Boer, Mennofatria
Metadata
Show full item recordAbstract
Pembangunan di sektor industri perikanan yang berkembang pesat diikuti juga
oleh peningkatan produksi limbah cairnya. Limbah cair industri perikanan dicirikan
dengan tingginya kandungan karbon organik dan nitrogen, sehingga dapat menyebabkan
eutrofikasi, yang kemudian menyebabkan menurunnya nilai guna air, dan gangguan
kesehatan seperti methemoglobinemia pada bayi, pembentukan senyawa karsinogenik
nitrosamin, serta dapat menyebabkan gangguan fungsi jantung.
Penelitian ini bertujuan mempelajari penyisihan nitrogen dari limbah industri
perikanan melalui proses anoksik-aerobik berdaur ulang dan pembuatan model simulasi
dinamik dengan ASM1 (Activated Sludge Model 1), untuk dapat merancang proses
penyisihan nitrogen air limbah industri perikanan secara optimal. Penelitian ini
dilaksanakan melalui percobaan di laboratorium dan disimulasi dengan menggunakan
Simulink yang dirancang dengan model dinamik ASM1. Percobaan di laboratorium
dilakukan dengan menggunakan dua buah reaktor berkapasitas masing-masing 5 liter
dan satu buah penjernih (clarifier), dengan konfigurasi anoksik – aerobik – clarifier
beresirkulasi dari aerobik ke anoksik. Parameter yang diuji adalah MLVSS, TKN, N-NH3,
dan N-NO3
-. Pelaksanaan penelitian dimulai dari karakterisasi limbah cair industri-industri
perikanan, aklimatisasi lumpur aktif, penentuan konstanta-konstanta parameter kinetika
dan validasi model simulasi. Kemudian dilanjutkan dengan analisa sensitivitas konstanta
parameter kinetika, verifikasi hasil simulasi dan penentuan efisiensi proses yang optimal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa limbah cair dari industri pembuatan tepung
ikan memiliki kandungan cemaran yang tertinggi (BOD = 289 mg/l, COD= 1192,9 mg/l,
TKN= 1117,86 mg/l dan TSS= 69600 mg/l), dibandingkan jenis industri perikanan yang
lain seperti industri pembekuan udang, pembekuan tuna, pengalengan ikan tuna dan
lemuru. Hasil penentuan nilai-nilai parameter kinetika pada kondisi anoksik yaitu μ m=
1,43 hari-1, KS= 8,92 mgCOD/l, KNO= 4,09 mgN-NO3/l, YH= 0,17 mg VSS/mgCOD, dan kd=
0,07 hari-1, dan parameter kinetika yang diperoleh pada kondisi aerobik yaitu μ
m= 3,97
hari-1, KS= 168,90 mgCOD/l, KNH=174,53 mg N-NH3/l, YH= 0,42 mg VSS/mg COD, dan
kd= 0,12 hari-1. Analisis sensitivitas konstanta parameter kinetika menunjukkan bahwa
parameter yang sensitif yaitu: μ
m , KS terutama pada kondisi aerobik dan YH. Konstanta
kinetika yang kurang sensitif yaitu kd, KNH pada kondisi aerobik dan KNO pada kondisi
anoksik. Konstanta yang tidak sensitif yaitu KNH pada kondisi anoksik. Sensitivitas
parameter kinetika ini perlu dipertimbangkan karena banyak peneliti memperoleh hasil
nilai parameter kinetikanya dengan kisaran yang cukup panjang. Model simulasi yang
dibangun dapat digunakan untuk merancang dan merencanakan proses penyisihan
nitrogen dengan faktor galat maksimum 20%. Galat TKN antara simulasi dan percobaan
terkoreksi dengan 0,1369. Analisis optimasi dari unjuk kerja sistem diperoleh bahwa
resirkulasi 50% dan HRT 0,5 - 1 hari menghasilkan efisiensi penyisihan nitrogen yang
relatif baik.
Collections
- DT - Fisheries [733]