Pengaruh Penjarangan Tongkol terhadap Karakter Agronomi dan Daya Hasil Jagung Manis Hibrida (Zea mays saccharata Sturt)
Date
2025Author
Halizah, Siti Nur
Ritonga, Arya Widura
Chozin, Muhamad Achmad
Metadata
Show full item recordAbstract
Jagung manis merupakan tanaman hortikultura yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan banyak diminati masyarakat karena memiliki kandungan gizi yang tinggi. Permintaan akan jagung manis yang semakin meningkat perlu diimbangi dengan peningkatan produksi. Upaya peningkatan produksi jagung manis dapat dilakukan melalui penggunaan varietas unggul dan teknik budidaya yang tepat salah satunya adalah dengan melakukan penjarangan tongkol. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pengaruh dari penjarangan tongkol terhadap karakter agronomi dan daya hasil jagung manis hibrida. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2024 hingga Januari 2025 di Kebun Percobaan Leuwikopo IPB, Dramaga, Bogor, Jawa Barat. Penelitian ini terdiri dari dua faktor yaitu genotipe sebagai petak utama terdiri atas Talenta, Madu-59, Paragon, dan SM.9.3.7B×B11 SB12.1.2B dan penjarangan sebagai anak petak terdiri atas P0 = Tanpa Penjarangan, P1 = Penjarangan Tongkol, P2 = Penjarangan Tongkol dan Daun. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu rancangan petak terbagi (split-plot) dengan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian perlakuan penjarangan tongkol mampu meningkatkan karakter produksi jagung manis dibandingkan perlakuan tanpa penjarangan. Selain itu, terdapat interaksi yang sangat nyata antara perlakuan genotipe dan penjarangan terhadap karakter jumlah biji per baris, bobot per petak dan produktivitas jagung manis. Sweet corn is a horticultural crop that has high economic value and is in great demand by the public because it has high nutritional content. The increasing demand for sweet corn needs to be balanced with increased production. Efforts to increase sweet corn production can be done through the use of superior varieties and proper cultivation techniques, one of which is by thinning the cob. This study aimed to evaluate the effect of cob thinning on agronomic characters and yield of hybrid sweet corn. The research was conducted from October 2024 to January 2025 at Leuwikopo Experimental Farm of IPB, Dramaga, Bogor, West Java. The study consisted of two factors: genotype as the main plot consisted of Talenta, Madu-59, Paragon, and SM.9.3.7B×B11 SB12.1.2B and thinning as the subplot consisted of P0 = No Thinning, P1 = Cob Thinning, P2 = Cob and Leaf Thinning. The experimental design used was a split-plot design with 3 replications. The results showed that thinning the cob treatment was able to improve the production characteristics of sweet corn compared to treatment without thinning. There was also a very significant interaction between genotype and thinning treatments on the number of seeds per row, weight per plot and productivity of sweet corn.