Show simple item record

dc.contributor.authorPramukanto, Qodarian
dc.date.accessioned2025-03-11T04:13:30Z
dc.date.available2025-03-11T04:13:30Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/161376
dc.description.abstractMenyimak pengarahan almarhum Letjen TNI (Purn.) Mashudi ---saat menjabat gubernur Jawa Barat, seperti ditulis Tjitroseowarno di harian Pikiran Rakyat tanggal 25 Juni 2005, “Mashudi, Korbankan Kepalanya yang Botak”--- mengenai fungsi ekologi hutan dan kawasan hijau sebagai pegendali bencana longsor dan banjir sangat menarik. Peragaan demonstratif yang beliau lakukan, seperti dikisahkan, dengan menuangkan segelas air di atas kepala beliau yang gundul mencerminkan kepedulian beliau yang tinggi terhadap permasalahan lingkungan. Besaran akibat yang akan terjadi apabila pohon di gunung ditebang dan hutan digunduli menyebabkan air hujan yang jatuh tidak dapat “ditahan” namun langsung mengalir ke bawah menimbulkan banjir seperti meluncurnya air yang dituang di atas kepala beliau. “Demikian semangat dan antusiasnya Pak Mashudi berbicara tentang penghijauan di Jawa Barat. Banyak angka yang diingatnya tentang kerusakan hutan sejak zaman pendudukan Jepang di Jabar”, seperti dikisahkan juga oleh Syafik Umar, (“Saya Masih Punya Utang di Oray Tapa”, Pikiran Rakyat 29 Juni 2005). ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherDepartemen Arsitektur Lanskap Fakultas Pertanian IPB Universityid
dc.titleMenjadikan Greenbelt Bandung Raya Sebagai Ruang Terbuka Hijau Regionalid
dc.typeArticleid


Files in this item

No Thumbnail [100%x80]

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record