Show simple item record

dc.contributor.advisorMaulana, Fajar
dc.contributor.advisorCarman, Odang
dc.contributor.authorGultom, Winary Josua Anugrah
dc.date.accessioned2025-03-10T23:48:56Z
dc.date.available2025-03-10T23:48:56Z
dc.date.issued2025
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/161374
dc.description.abstractIkan nila jantan umumnya menunjukkan tingkat pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan ikan nila betina. Budidaya nila monoseks umumnya ditargetkan pada populasi yang seluruhnya berjenis kelamin jantan agar pertumbuhan lebih efisien. Penggunaan hormon 17a-methyltestosteron sudah dibatasi sehingga diperlukan bahan alami pengganti salah satunya ekstrak purwoceng. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis hormon ekstrak purwoceng dalam pakan terhadap rasio jenis kelamin jantan pada larva ikan nila berumur 7 hari (Bobot rata-rata 0,011±0,001 g dan panjang rata-rata 0,80±0,043 cm) yang dipelihara selama 60 hari. Penelitian ini dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari lima perlakuan dengan empat kali ulangan. Lima perlakuan tersebut yaitu kontrol negatif (KN) tanpa penambahan apapun, kontrol positif (KP) dengan penambahan 17a-methyltestosteron 50 mg/kg pakan, S1 dengan penambahan ekstrak 0,35 g kg-1, S2 dengan penambahan ekstrak 0,70 g kg-1 pakan dan S3 dengan penambahan ekstrak 1,05 g kg-1 pakan. Hasil penelitian menunjukkan suplementasi ekstrak purwoceng 0,70 g kg-1 pakan dapat meningkatkan nisbah kelamin, laju pertumbuhan spesifik dan tidak berdampak buruk terhadap TKH. Namun persentase kelamin jantannya lebih kecil dibandingkan perlakuan KP. Hal ini membuktikan bahwa ekstrak purwoceng dapat meningkatkan persentase kelamin jantan ikan nila tetapi tidak lebih efektif dibandingkan MT
dc.description.abstractMale tilapia generally show a faster growth rate compared to female tilapia. Monosex tilapia farming is generally targeted at an all-male population for more efficient growth. The use of 17a-methyltestosteron hormones has been restricted so that natural substitutes are needed, one of which is purwoceng extract. This study aims to determine the effectiveness of hormones and purwoceng extract in feed on male sex ratio in 7-day-old tilapia larvae (average weight 0.011±0.001g and average length 0.80±0.043 cm) reared for 60 days. This study was conducted using a completely randomized design consisting of five treatments with four replications. The five treatments were negative control (KN) without any addition, positive control (KP) with the addition of 17a-methyltestosteron 50mg/kg feed, S1 with the addition of extract 0.35 g kg-1 feed, S2 with the addition of extract 0.70 g kg-1feed and S3 with the addition of extract 1.05 g kg-1 feed. The results showed that supplementation of pine extract 0.70 g kg-1 feed can increase the sex ratio, specific growth rate and has no adverse effect on TKH. However, the percentage of S2 males is smaller than the KP treatment. This proves that purwoceng extract can increase the percentage of male tilapia but not more effective than MT.
dc.description.sponsorship
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleMaskulinisasi Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Menggunakan Ekstrak Purwoceng Dengan Konsentrasi Berbeda Melalui Pakanid
dc.title.alternativeMasculinization of tilapia (Oreochromis niloticus) using purwoceng extract with different concentrations through feed.
dc.typeSkripsi
dc.subject.keywordMaskulinisasiid
dc.subject.keywordPurwocengid
dc.subject.keywordTilapiaid
dc.subject.keyword17a-methyltestosteronid
dc.subject.keywordMonosexid


Files in this item

No Thumbnail [100%x80]
No Thumbnail [100%x80]
No Thumbnail [100%x80]

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record