Kinerja Fisiologis dan Performa Puyuh Periode Bertelur dengan Penambahan Tepung Daun Senduduk (Melastoma malabathrcium L.) dalam Pakan
Abstract
Puyuh adalah salah satu jenis ternak dengan siklus reproduksi yang paling cepat dalam menghasilkan telur. Peningkatan produksi ini harus didukung oleh suhu lingkungan pemeliharaan sesuai dengan zona termonetral puyuh. Zona termonetral unggas termasuk puyuh berkisar 18-21 oC. Suhu lingkungan di Indonesia berkisar antara 22-33 oC. Suhu tersebut berada di atas zona nyaman puyuh. Kondisi ini dapat menyebabkan stres panas lebih lanjut mengakibatkan stress oksidatif. Stres oksidatif adalah kondisi dimana ketika jumlah radikal bebas melebihi kapasitas sistem antioksidan tubuh. Kondisi ini dapat mengakibatkan penurunan kinerja fisiologis dan performa ternak. Salah satu metode yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan penambahan antioksidan. Daun senduduk (Melastoma malabathricum L.) adalah tanaman yang memiliki kandungan senyawa bioktif yang berfungsi sebagai sumber antioksidan alami. Tujuan penelitian adalah menganalisis penggunaan tepung daun senduduk dalam pakan terhadap kinerja fisiologis dan performa puyuh (Coturnix coturnix japonica) periode bertelur.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 Taraf perlakuan penambahan tepung daun senduduk dan 4 kali ulangan. Penelitian ini menggunakan 160 ekor puyuh berumur 40 minggu. Susunan perlakuan perlakuan meliputi P0 (pakan komersial tanpa penambahan tepung daun senduduk), P1 (pakan komersial + 1,5% tepung daun senduduk), P2 (pakan komersial + 3% tepung daun senduduk), dan P4 (pakan komersial + 4,5% tepung daun senduduk). Data yang dikumpulkan meliputi kandungan fitokimia dan nutrisi tepung daun senduduk, nilai hematologi, indikator stres dan performa puyuh. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Anova (Analysis of variance) dan apabila terdapat perbedaan nyata diuji lanjut dengan Uji Duncan. Data indikator stres, nilai hematologi dan konversi pakan dianalisis deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tepung daun senduduk mengandung protein dan serat yang tinggi. Daun senduduk juga mengandung senyawa fitokimia yang berfungsi sebagai antioksidan, antibakteri dan antimikroba. Penambahan tepung daun senduduk dalam pakan dapat menurunkan tingkat stres, dan meningkatkan performa puyuh. Produksi telur nyata lebih tinggi (P<0,05) pada perlakuan P2 (penambahan 3% tepung daun senduduk) dibandingkan kontrol. Kesimpulan, penambahan tepung daun senduduk dapat meningkatkan nilai kinerja fisiologis, menurunkan tingkat stres dan meningkatkan performa. Perlakuan terbaik dicapai pada level penambahan 3% (P2).
Collections
- MT - Animal Science [1236]