Model Konseptual Pengelolaan Perikanan Tangkap Berkelanjutan Berbasis Zonasi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) di Sulawesi Utara
Date
2025Author
Ibnusina, Firman
Purbayanto, Ari
Wiryawan, Budy
Novita, Yopi
Yulianto, Irfan
Metadata
Show full item recordAbstract
Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil telah diterapkan melalui Rencana Zonasi
Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP-3-K), yang telah diubah
melalui Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 tentang Cipta Kerja menjadi
Undang-Undang, salah satunya di Provinsi Sulawesi Utara yang mengatur
pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Zonasi ini mengatur
pemanfaatan ruang laut untuk berbagai sektor seperti perikanan, pariwisata,
dan pertambangan. Namun, penerapan RZWP-3-K telah menimbulkan
konflik, terutama antara nelayan skala kecil dan sektor pariwisata, akibat dari
pengalihan beberapa Daerah Penangkapan Ikan (DPI) menjadi zona non
perikanan. Nelayan skala kecil di Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 716
harus mencari DPI baru yang lebih jauh, sehingga menambah biaya
operasional dan memicu perselisihan dengan sektor lain. Dengan demikian,
penelitian ini bertujuan untuk: 1) Memvalidasi terjadinya dampak dari
implementasi RZWP-3-K terhadap perikanan skala kecil di Sulawesi Utara;
2) identifikasi karakteristik DPI; 3) Merumuskan opsi kebijakan pengelolaan
terbaik yang harus diterapkan pemerintah daerah untuk memastikan
keberlanjutan perikanan tangkap; dan 4) Menyusun model konseptual
perikanan berkelanjutan berdasarkan dinamika perikanan tangkap skala kecil.
Metode yang digunakan meliputi analisis spasial dengan pendekatan
tumpang-tindih (overlay) menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG)
serta alat ukur “The Fisheries Livelihoods Resilience Communities Check
(FLIRES Check)” untuk mengukur ketahanan usaha nelayan. Selain itu,
metode Strategic Assumption Surfacing and Testing (SAST) dan
Interpretative Structural Modelling (ISM) diterapkan untuk membangun
model konseptual. Data dikumpulkan melalui Focus Group Discussion
(FGD) dengan melibatkan nelayan, pemerintah, serta sektor pariwisata dan
pertambangan.
Validasi implementasi RZWP-3-K di Sulawesi Utara menunjukkan
dampak signifikan terhadap nelayan kecil, terutama dalam mengakses daerah
penangkapan ikan. Zonasi tersebut menyebabkan tumpang tindih dengan
sektor lain seperti pariwisata dan pertambangan, memicu konflik antar
pemangku kepentingan. Selain itu, sistem zonasi yang tidak melibatkan
stakeholder secara memadai dan tidak sesuai dengan kondisi aktual di
lapangan mendorong perlunya revisi kebijakan untuk mengakomodasi
kepentingan nelayan kecil serta memastikan keberlanjutan perikanan. Di
Minahasa Utara, wilayah ini memiliki potensi besar untuk penangkapan ikan
pelagis seperti tuna dan cakalang, namun nelayan skala kecil menghadapi
keterbatasan teknologi dan persinggungan dengan zona pemanfaatan lain.
Oleh karena itu, penyesuaian zonasi yang mempertimbangkan aspek ekologis
dan sosial perlu dilakukan agar aktivitas penangkapan ikan lebih mendukung
keberlanjutan.
Keberlanjutan nelayan di Minahasa Utara bervariasi pada berbagai
dimensi. Dimensi manusia, institusi, dan ekonomi berada pada status kurang
berkelanjutan, sementara dimensi alam, fisik, keuangan, dan sosial tergolong
cukup berkelanjutan. Penelitian ini menyarankan perlunya peningkatan
infrastruktur, seperti akses pelabuhan, serta keterlibatan kelembagaan yang
lebih kuat dalam mendukung nelayan skala kecil. Terakhir, pengembangan
model keberlanjutan perikanan di Minahasa Utara dirancang dengan
mempertimbangkan enam dimensi utama, seperti alam, manusia, fisik,
keuangan, sosial, dan institusi. Model ini diharapkan dapat mengurangi
konflik antar pemangku kepentingan serta memastikan zonasi penangkapan
ikan yang lebih sesuai dengan kondisi ekologi dan sosial. Model ini menjadi
panduan strategis bagi pemerintah dan stakeholder dalam mengelola sumber
daya perikanan secara optimal serta meningkatkan kesejahteraan nelayan.
Kata kunci: model, perikanan tangkap, Sulawesi Utara, skala kecil, zonasi,
pesisir dan pulau-pulau kecil.
Collections
- DT - Fisheries [733]