Analisis Morfogenetik Lobster asal Krui, Pesisir Barat, Lampung dengan Gen Penyandi Cytochrome Oxidase Subunit 1 (CO1)

Abstract

Lobster (Panulirus sp.) merupakan komoditas laut yang memiliki nilai ekonomis penting dengan permintaan yang tinggi pada pasar global. Peningkatan intensitas penangkapan lobster di alam yang berlebihan berdampak terhadap penurunan populasi lobster sehingga berujung pada pemiskinan ragam genetik populasi lobster yang berpotensi mengarah pada pemunahan. Penelitian ini bertujuan menganalisis identitas genetik lobster (Panulirus sp.) potensial budidaya asal Krui, Pesisir Barat, Lampung menggunakan gen penyandi CO1 (Cytochrome Oxidase Subunit I) dan truss morfometrik. Penelitian ini menggunakan 30 ekor lobster stadia puerulus. Hasil analisis molekuler menggunakan marka gen CO1 menunjukkan bahwa spesies lobster dari Perairan Lampung tervalidasi sebagai lobster pasir (Panulirus homarus) pada amplikon kisaran 700 bp dan berdasarkan hasil BLAST memiliki presentase identifikasi 97,67–99,12% dengan database NCBI. Analisis penyejajaran sekuen DNA dengan metode neighbor-joining (NJ) menghasilkan pohon filogenetik yang menunjukkan bahwa lobster asal Lampung membentuk kelompok yang sama dengan Panulirus homarus dengan nilai bootstrap 100%. Secara fenotipe morfometrik lobster asal Lampung memiliki empat karakter penciri (KK <10%), yaitu pada truss kepala (A2, B1, B3, B6). Karakteristik morfogenetik efektif digunakan sebagai dasar seleksi kualitas sumber genetik fase puerulus dan potensi pengembangannya di dalam lingkungan budidaya.

Lobster (Panulirus sp.) is a marine commodity that has important economic value with high demand on the global market. The excessive increase in the intensity of lobster fishing in the wild has an impact on decreasing the lobster population, leading to the impoverishment of the genetic diversity of the lobster population which has the potential to lead to extinction. This research aims to analyze the genetic identity of potential cultivated lobsters (Panulirus sp.) from Krui, Pesisir Barat, Lampung using the gene encoding CO1 (Cytochrome Oxidase Subunit I) and morphometric truss. This research used 30 puerulus stage lobsters. The results of molecular analysis using the CO1 gene marker showed that the lobster species from Lampung waters is validated as sand lobster (Panulirus homarus) in an amplicon range of 700 bp and based on BLAST results has an identification percentage of 97.67–99.12% with the NCBI database. DNA sequence alignment analysis using the neighbor-joining (NJ) method produced a phylogenetic tree showing that lobsters from Lampung form the same group as Panulirus homarus with a bootstrap value of 100%. In terms of morphometric phenotype, the sand lobster from Lampung has four characteristics (KK <10%), namely the head truss (A2, B1, B3, B6). The identity of morphogenetic characteristics is effectively used as a basis for selecting the quality of genetic source of the puerulus phase and its development potential in the cultivation environment.