View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - School of Veterinary Medicine and Biomedical Science
      • UT - Anatomy, Phisiology and Pharmacology
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - School of Veterinary Medicine and Biomedical Science
      • UT - Anatomy, Phisiology and Pharmacology
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Morfologi Testis Mencit (Mus musculus) Hasil Kultur Tiga Dimensi dalam Medium Berbeda

      Thumbnail
      View/Open
      Cover (893.9Kb)
      Fulltext (1.147Mb)
      Lampiran (188.0Kb)
      Date
      2025
      Author
      Yasmin, Nelza Putri
      Prasetyaningtyas, Wahono Esthi
      Tarigan, Ronald
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Kultur sel merupakan salah satu metode yang digunakan menumbuhkan sel di luar tubuh atau disebut in vitro. Metode kultur terbagi menjadi dua, yaitu kultur dua dimensi (2D) dan tiga dimensi (3D). Perbedaan dari kedua kultur ini terletak pada kemampuannya menyerupai kondisi in vivo. Kultur 2D belum mampu menyerupai lingkungan in vivo, sedangkan kultur 3D lebih menyerupai kondisi in vivo. Penelitian ini bertujuan mengetahui medium terbaik dalam kultur 3D testis. Medium yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari Alfa Modified Eagle Medium (aMEM), Dulbecco’s Modified Eagle Medium (DMEM), Knockut Serum Replacement (KSR), dan Fetal Bovine Serum (FBS). Penelitian ini menggunakan potongan kecil testis mencit dewasa yang dikultur pada tiga medium berbeda, yaitu aMEM+FBS 10%, aMEM+KSR 10% dan DMEM+KSR 10%, dilakukan selama 7 dan 14 hari pada suhu 35 ? dan kadar CO2 5%. Jaringan hasil kultur dibuat preparat histologis dan diwarnai dengan pewarnaan hematoksilin dan eosin (HE). Hasil menunjukkan sel spermatogonia pada hari ke-7 dan ke-14 tidak terdapat perbedaan signifikan antar ketiga medium. Pada hari ke-7 kultur jumlah sel spermatosit primer pada medium aMEM+KSR 10% lebih tinggi secara signifikan dibandingkan medium aMEM+FBS 10%. Medium aMEM+KSR 10% juga memiliki jumlah sel spermatosit primer yang lebih tinggi secara signifikan dibandingkan DMEM+KSR 10%. Pada hari ke-14 kultur tidak terdapat perbedaan yang signifikan di antara ketiga medium kultur. Jumlah sel spermatid hari ke-7 kultur terlihat medium DMEM+KSR 10% memiliki jumah sel yang lebih tinggi secara signifikan dibandingkan medium aMEM+FBS 10% dan aMEM+KSR 10%. Perhitungan hari ke-14 menunjukkan medium DMEM+KSR 10% memiliki jumlah sel yang lebih tinggi secara signifikan dibandingan medium aMEM+FBS 10% dan aMEM+KSR 10%. Medium DMEM+KSR 10% merupakan medium kombinasi terbaik untuk melakukan kultur testis secara tiga dimensi.
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/161308
      Collections
      • UT - Anatomy, Phisiology and Pharmacology [1047]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository