Optimasi Dosis Pupuk Bawang Merah Dengan Fertigasi Berdasarkan Analisis Tanah
Date
2025Author
Gerlita, Dilla Adinda
Susila, Anas Dinurrohman
Krisantini
Metadata
Show full item recordAbstract
Produksi bawang merah di Indonesia masih tergolong rendah. Peningkatan produksi bawang merah dapat dicapai melalui pemupukan berdasarkan analisis tanah yang telah disesuaikan dengan kebutuhan tanaman. Aplikasi pemupukan menggunakan fertigasi melalui sistem irigasi tetes diharapkan dapat meningkatkan produkivitas bawang merah ‘Bima Brebes’. Penelitian ini bertujuan mendapatkan rekomendasi dosis pupuk N, P, dan K yang tepat untuk mencapai produksi yang maksimum. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Cikarawang, Institut Pertanian Bogor dengan jenis tanah latosol, dengan kandungan C-Organik sebesar 1,85%, kadar K-Tersedia 14,7 ppm (sangat rendah), P-Tersedia 2,3 ppm (sangat rendah), dan pH 5,76. Penelitian ini menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) faktor tunggal. Penelitian ini dilakukan dengan empat ulangan dan lima taraf perlakuan yaitu 0%X, 50%X, 100%X, 150%X, dan 200%X. Perlakuan dosis pada tanaman bawang merah tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap parameter pertumbuhan dan komponen produksi, kecuali susut bobot per bedeng. Perlakuan dosis pemupukan pada bawang merah mencapai potensi hasil 11,07 ton ha-1. Dosis rekomendasi pemupukan tanaman bawang merah tidak dapat ditetapkan. Shallot production in Indonesia remains relatively low. Increased shallot production can be achieved through fertilization based on soil analysis tailored to plants nutrient need. The application of fertilization using fertigation through drip irrigation system is expected to improve the productivity of shallot ‘Bima Brebes’. The research aims to determine the optimal N, P, dan K fertilizer doses recommendation to achieve maximum production. This research was conducted at the Cikarawang Experimental Farm, Bogor Agricultural University with latosol soil type, C-organic 1.85%, available P 2.3 ppm (very low), available K 14.7 ppm (very low), and pH 5.76. The research used a Randomized Complete Block Design (RCBD) with four repetitions and five levels of fertilization, 0%X, 50%X, 100%X, 150%X, and 200%X. The dose treatment on shallot not significant effect on growth parameters and production components, except for weight loss per bed. The fertilization dose treatment on shallots reached a potential yield of 11.07 tons ha-1. The recommended doses for fertilizing shallot plants cannot be determined.