Show simple item record

dc.contributor.advisorKusumaningrum, Harsi Dewantari
dc.contributor.authorEsmarliana, Hanoliya
dc.date.accessioned2025-02-07T07:54:28Z
dc.date.available2025-02-07T07:54:28Z
dc.date.issued2025
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/161270
dc.description.abstractBawang merah dan bawang bombai merupakan tumbuhan genus Allium yang memiliki banyak manfaat dalam kesehatan. Bawang merah dan bawang bombai mengandung komponen bioaktif seperti organosulfur dan flavonoid yang berpotensi memberikan efek antimikroba. Antimikroba tersebut dapat dimanfaatkan untuk mempertahankan mutu dan umur simpan produk pangan hewani. Studi terkait aktivitas antimikroba bawang merah dan bawang bombai telah banyak dilakukan dan diteliti lebih lanjut sehingga menghasilkan beragam hasil penelitian dari banyak studi terkait. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji berbagai literatur yang menerangkan aktivitas antimikroba bawang merah dan bawang bombai serta aplikasinya pada produk pangan hewani. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode telaah literatur secara sistematis. Tahapan penelitian meliputi penentuan kriteria inklusi dan eksklusi, pencarian literatur melalui basis data, penyaringan dan ekstraksi literatur, serta analisis dan sintesis data literatur. Hasil penelusuran pada tiga basis data diperoleh 1020 artikel ilmiah dan akhirnya terpilih 24 artikel berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis dan sintesis data sekunder dari 24 artikel terpilih dilakukan untuk menyusun telaah sistematis. Profil studi dari 24 artikel menunjukkan aktivitas antimikroba bawang bombai lebih banyak dibahas daripada bawang merah. Iran menjadi negara asal bawang terbanyak yang dibahas dalam penelitian. Selain itu, ekstrak air menjadi jenis ekstrak yang paling banyak digunakan dalam studi. Adapun komoditi yang paling banyak digunakan dalam aplikasi ekstrak bawang merah dan bawang bombai adalah ikan. Hasil studi yang didapat menunjukkan bawang merah, bawang bombai merah, bawang bombai kuning dan bawang bombai putih mampu menghambat bakteri patogen dan perusak pada rentang zona hambat 0,4-20 mm, serta menghambat kapang dan khamir pada rentang zona hambat 0,36-37,3 mm. Bawang merah dan bawang bombai efektif menghambat S. aureus, tetapi kurang efektif menghambat E. coli. Minyak atsiri dan ekstrak etanolik merupakan bentuk ekstrak paling efektif dalam menghambat bakteri, dengan tingkat kekuatan hambat didominasi oleh kategori ‘kuat’. Kapang dan khamir efektif dihambat oleh semua bentuk ekstrak, meliputi minyak atsiri, ekstrak metanolik, ekstrak etanolik dan ekstrak air. PH dan konsentrasi yang optimal akan meningkatkan kemampuan hambat bawang merah dan bawang bombai. Konsentrasi hambat minimum (KHM) dan konsentrasi bakterisidal/fungisidal minimum (KBM/KFM) dari bawang merah, bawang bombai merah dan bawang bombai kuning memiliki rentang nilai yang beragam (0,01-200 mg/mL). Kultivar bawang bombai berwarna merah memiliki aktivitas antimikroba yang lebih tinggi daripada kultivar bawang bombai lainnya. Selain itu, ekstrak bawang merah dan bawang bombai mampu menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada daging sapi, ayam dan ikan.
dc.description.abstractShallots and onions are plants of the Allium genus that have many health benefits. Shallots and onions contain bioactive components such as organosulfur and flavonoids that have the potential to provide antimicrobial effects. These antimicrobials can be utilized to maintain the quality and shelf life of animal food products. Studies related to the antimicrobial activity of shallots and onions have been widely conducted and further researched, resulting in various research results from many related studies. Therefore, this study aims to review various literatures that explain the antimicrobial activity of shallots and onions and their application in animal food products. The method used in this research is a systematic literature review method. The research stages include determining inclusion and exclusion criteria, searching literature through databases, filtering and extracting literature, and analyzing and synthesizing literature data. The results of the search in three databases obtained 1020 scientific articles and finally selected 24 articles based on the inclusion and exclusion criteria. Secondary data analysis and synthesis of the 24 selected articles were conducted to compile a systematic review. A study profile of 24 articles showed that the antimicrobial activity of onions was discussed more than that of shallots. Iran was the country of origin of the most shallots and onions discussed in the studies. In addition, aqueous extracts were the most widely used type of extract in the studies. The most used commodity in the application of onion and shallot extracts was fish. The study results showed that shallots, red onions, yellow onions and white onions were able to inhibit pathogenic and destructive bacteria in the inhibition zone range of 0,4-20 mm, and inhibit molds and yeasts in the inhibition zone range of 0,36-37,3 mm. Shallots and onions were effective in inhibiting S. aureus, but less effective in inhibiting E. coli. Essential oils and ethanolic extracts were the most effective extract forms in inhibiting bacteria, with the level of inhibition strength dominated by the ‘strong’ category. Molds and yeasts were effectively inhibited by all forms of extracts, including essential oil, methanolic extract, ethanolic extract and aqueous extract. Optimal pH and concentration will increase the inhibitory ability of shallots and onions. The minimum inhibitory concentration (MIC) and minimum bactericidal/fungicidal concentration (MBC/MFC) of shallots, red onions and yellow onions had a wide range of values (0.01-200 mg/mL). Red-colored onion cultivars have higher antimicrobial activity than other onion cultivars. In addition, onion and shallot extracts were able to inhibit the growth of microorganisms in beef, chicken and fish.
dc.description.sponsorship
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleTelaah Sistematis Aktivitas Antimikroba Bawang Merah dan Bawang Bombai serta Aplikasinya pada Produk Pangan Hewaniid
dc.title.alternativeSystematic Review Antimicrobial Activity of Shallot and Onion and Its Application in Animal Food Products
dc.typeSkripsi
dc.subject.keywordAntimikrobaid
dc.subject.keywordbawang merahid
dc.subject.keywordbawang bombaiid
dc.subject.keywordproduk hewaniid
dc.subject.keywordtelaah sistematisid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record