dc.description.abstract | Kemandirian pangan adalah kemampuan negara dan bangsa dalam
memproduksi pangan yang beranekaragam dari dalam negeri yang dapat
menjamin pemenuhan kebutuhan pangan yang cukup sampai di tingkat
perseorangan dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam, manusia,
sosial, ekonomi, dan kearifan lokal secara bermartabat. Secara eksplisit di
sini ditekankan tentang pemanfaatan segala sumberdaya yang didukung oleh
kearifan lokal (UU No 18 Tahun 2012).
Indonesia sebagai negara agraris seharusnya bisa meraih predikat mandiri
pangan karena lahan yang subur, iklim yang mendukung, dan sumberdaya
petani yang jumlahnya puluhan juta orang. Namun kenyataannya negara
produsen pangan terbesar di dunia adalah China dan Amerika Serikat. Kedua
negara ini menghasilkan pangan-pangan penting seperti padi-padian, daging,
sayuran, dan buah. Khusus untuk sumber karbohidrat, maka negara-negara
yang dinobatkan sebagai produsen utama adalah China, Amerika Serikat,
India, Rusia, dan Perancis (Ma’rifah et. al 2024).
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah diluncurkan sejak 6 Januari 2025.
Wajah-wajah ceria setiap hari tampak dari siswa yang menerima menu MBG.
Mereka menyantap makanan di kelas secara bersama-sama dengan menu
yang sama, dan tidak ada penolakan terhadap beragam menu yang disajikan
dan berganti setiap hari.
Telur, daging ayam, ikan menjadi lauk-pauk yang sering muncul secara
bergantian dengan beragam resep olahan yang disukai oleh siswa-siswa.
Siswa yang kebetulan puasa Senin-Kamis, memindahkan paket MBG ke
dalam boks makanan yang telah disiapkan dari rumah dan kemudian
makanan tersebut dibawa pulang.
Pada tahap awal, program ini ditargetkan dapat menjangkau sekitar 3 juta
orang penerima manfaat di seluruh Indonesia, dan pada bulan Agustus 2025
sasaran yang akan dijangkau mencapai 15 juta penerima manfaat yang terdiri
dari siswa, anak balita, ibu hamil, dan ibu menyusui. .. | id |