Pengaruh Pupuk Organik Cair terhadap Pertumbuhan dan Hasil Vanili pada Beberapa Umur Panen
Abstract
Vanili adalah tanaman perkebunan dari Famili Orchidaceae yang memiliki
nilai ekonomi tinggi. Produksi vanili dari tahun 2016 hingga 2022 mengalami
fluktuasi. Pada tahun 2016, produksi vanili tercatat sebesar 1797 ton, mengalami
penurunan pada tahun 2018 menjadi 1327 ton, dan kembali meningkat tahun 2022,
menjadi 1495 ton. Produktivitas vanili tahun 2022 mencapai 360 ton dengan luas
lahan 9586 Ha. Permasalahan pada budidaya vanili di Indonesia adalah
produktivitas dan mutu yang masih rendah. Salah satu cara untuk mengatasi
permasalahannya yaitu dengan pemupukan. Pemupukan adalah tindakan
penambahan unsur hara pada tanah untuk memperbaiki atau meningkatkan
kesuburan tanah. Penelitian ini bertujuan mendapatkan informasi pengaruh pupuk organik cair dan umur panen terhadap pertumbuhan dan hasil panen tanaman vanili.
Pemilihan sampel berdasarkan kriteria yaitu tanaman yang sudah berumur 3 tahun,
terbebas dari hama dan penyakit, serta sudah dilakukan proses penyerbukan. Pupuk
yang digunakan yaitu pupuk organik cair dengan dosis kontrol, 25 mL 2 L-1
tanaman-1
, 50 mL 2 L-1
tanaman-1
, dan 75 mL 2 L-1
tanaman-1
. Peubah yang diamati
yaitu diameter batang, jumlah bunga per tandan, jumlah bunga yang menjadi buah,
jumlah polong per tandan per tanaman, bobot polong, panjang polong, diameter
polong sebelum dan setelah pengeringan, berat kering dan kadar air. Hasil
penelitian menunjukkan perlakuan umur panen dan pemupukan berpengaruh nyata
terhadap pertumbuhan dan hasil vanili. Buah vanili yang dipanen pada umur 7 bulan
setelah penyerbukan, memiliki kadar air 37,6% memenuhi standar Mutu 1.
Sedangkan pemberian pupuk dosis pupuk organik cair 50 mL mampu meningkatkan penebalan diameter batang, bobot, panjang, dan diameter polong
vanili basah. Pemberian pupuk organik dengan dosis 50 mL yang dipanen pada
umur 7 bulan adalah kombinasi terbaik yang dapat meningkatkan hasil tanaman
vanili. Vanilla is a plantation crop from the Orchidaceae family that has high
economic value. Vanilla production from 2016 to 2022 experienced fluctuations. In
2016, vanilla production was recorded at 1797 tons, decreased to 1327 tons in
2018, and increased again in 2022 to 1495 tons. In 2022, vanilla productivity
reached 360 tons with a cultivation area of 9,586 hectares. The main challenges in
vanilla cultivation in Indonesia are low productivity and quality. One way to
address these issues is through fertilization. Fertilization is the process of adding
nutrients to the soil to improve or enhance soil fertility. This study aims to obtain
information on the effects of liquid organic fertilizer and harvest age on the growth
and yield of vanilla plants. Sample selection is based on the criteria, healthy plants
that were three years old and had been pollinated. The fertilizer used was liquid
organic fertilizer with doses of control, 25 mL 2 L-1
plant-1
, 50 mL 2 L-1
plant-1
, and
75 mL 2 L-1
plant-1
. The observed variables included stem diameter, number of
flowers per cluster, number of flowers that developed into fruit, number of pods per
cluster per plant, pod weight, pod length, pod diameter before and after drying, dry
weight, and moisture content. The results showed that harvest age and fertilization
significantly affected the growth and yield of vanilla. Vanilla pods harvested at 7
months after pollination had a moisture content of 37,6%, meeting quality
standard 1. Meanwhile, the application of liquid organic fertilizer influenced plant
growth and yield. A fertilizer dose of 50 mL improved stem thickening, as well as
the weight, length, and diameter of fresh vanilla pods. The best combination for
increasing vanilla yield was applying 50 mL of liquid organic fertilizer and
harvesting at seven months.