Konsorsium Aktinobakteri Pemacu Tumbuh Berperan pada Pertumbuhan dan Perakaran Tanaman Kedelai Edamame (Glycine max [L.] Merril)
Abstract
Edamame adalah jenis kedelai yang bijinya dikonsumsi saat masih muda. Kebutuhan kedelai edamame di Indonesia mengalami peningkatan. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi edamame melalui penggunaan pupuk hayati aktinobakteri. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh pemberian konsorsium aktinobakteri hayati dan NPK terhadap pertumbuhan dan perakaran tanaman kedelai edamame. Penelitian dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap dengan enam perlakuan dengan empat ulangan. Perlakuan berupa pemberian pupuk hayati dan pemberian pupuk NPK (0%, 50%, 100%). Penelitian ini mengamati hasil perkecambahan kedelai edamame yang diberi perlakuan pelapisan dan tanpa pelapisan pupuk hayati. Benih kedelai edamame yang dilapisi dengan pupuk hayati aktinobakteri mempunyai panjang hipokotil, panjang radikula, dan jumlah akar lateral lebih tinggi dibandingkan kontrol (tanpa pemberian aktinobakteri). Kombinasi perlakuan pelapisan benih menggunakan pupuk hayati aktinobakteri dan NPK dosis 3,2 g/polibag (100%) (A1B2) memberikan dampak positif pada tinggi tanaman, jumlah cabang, diameter batang, dan bobot kering akar kedelai edamame, meskipun tidak berbeda signifikan. Perlakuan pelapisan benih tanpa penambahan dosis NPK (A1B0) juga menunjukkan hasil positif pada panjang akar total, luas permukaan akar, dan jumlah ujung akar. Selain itu, A1B0 menghasilkan panjang akar tertinggi pada diameter kelompok terkecil (= 0,50) dan luas permukaan akar tertinggi pada diameter kelompok terbesar (> 4,50) Edamame is a type of soybean consumed at the young seed stage and is in high demand in Indonesia. The improvement of its growth and production through actinobacterial biofertilizers is essential. This study evaluated the effects of an actinobacterial biofertilizer consortium and NPK fertilizer on the growth and rooting of edamame plants. A completely randomized design (CRD) with six treatments and four replications was used, combining biofertilizer and NPK at concentrations of 0%, 50%, and 100%. The study evaluated germination outcomes of edamame seeds treated with and without biofertilizer coating. Seeds coated with actinobacterial biofertilizers showed increased hypocotyl length, radicle length, and lateral root number compared to untreated seeds. The combination of biofertilizer coating and NPK at 3,2 g/polybag (100%) (A1B2) positively affected plant height, branch number, stem diameter and root dry weight, although these effects were not statistically significant. Biofertilizer coating without NPK (A1B0) produced the highest total root length, root surface area, and number of roots. This treatment also produced the longest roots in the smallest diameter group (=0,50 mm) and the largest root surface area in the largest diameter group (>4,50 mm).
Collections
- UT - Biology [2167]