Strategi Pengembangan Bisnis pada Perusahaan Telekomunikasi PT XYZ

Abstract

Perkembangan yang sangat cepat dan dinamis pada sektor industri telekomunikasi dan informasi di era society 5.0, memberikan tantangan bagi para penyedia layanan telekomunikasi dalam menjalankan bisnisnya.selain itu dengan adanya bisnis digital yang semakin beragam, e-learning dan e-commerce sekarang ini maka dibutuhkan akses internet maupun jaringan telepon yang baik. Kompetisi yang semakin ketat di sektor telekomunikasi kini mulai dirasakan oleh masyarakat luas. Persaingan teknologi dan persaingan bisnis antar operator telah memberi alternatif pilihan yang menguntungkan bagi masyarakat. PT XYZ sebagai perusahaan penyelenggara jasa telekomunikasi dengan market share terbesar di proyek pemeliharaan jaringan (managed services) di Indonesia yang lebih dari 25.000 site multi operator dan kurang dari 6000 KM jaringan serat optik di seluruh Indonesia. Secara persentase bisnis dan keterlibatan proyek di industri selular, PT XYZ saat ini memiliki beberapa pekerjaan atau scope of work (SOW) yang di terima adalah sebagai berikut, managed service (MS) 40%, roll out (NRO) 25%, FTTH deployment: 15%, roll out (NRO) – tower: 10% dan roll out (NRO) - power & energy: 10%. Sebagai perusahaan penyedia jasa instalasi dan pemeliharaan jaringan (main contractor services) di industri telekomunikasi, PT XYZ juga ikut merasakan dampak persaingan dalam bisnis telekomunikasi. Besar kecilnya pendapatan pada PT XYZ sebagai penyedia jasa instalasi dan pemeliharaan jaringan yang berada di antara vendor penyedia dan penyuplai barang kebutuhan dalam industri telekomunikasi, mengakibatkan kebutuhan dukungan atas proyek proyek pemeliharaan jaringan (network) bergantung pada arah kebijakan perusahaan penyedia jaringan telekomunikasi dalam hal ini operator selular. Seperti halnya yang terjadi di awal dan pertengahan tahun 2022, dua perusahaan operator telekomunikasi seluler di Indonesia, mengubah arah kebijakan perusahaan dengan skema merger sehingga ini berdampak secara bisnis mengubah peta kebutuhan vendor penyuplai perangkat yang sebelumnya menggunakan vendor produk buatan Eropa menjadi vendor produk buatan non Eropa. Hal ini yang memberikan implikasi cukup besar pada penurunan pendapatan (revenue) PT XYZ sesuai nilai proyek atau purchase order (PO) yang diterima saat ini. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah (1) menganalisis faktor internal dan eksternal strategi peningkatan pendapatan bisnis, (2) merumuskan strategi dalam peningkatan pendapatan bisnis dan (3) menentukan strategi prioritas untuk meningkatkan pendapatan bisnis. Selanjutnya untuk menentukan strategi peningkatan pendapatan bisnis, dilakukan analisis dengan metode key success factor (KSF), political, economic, social, technological, legal, environmental (PESTLE), strengths, weaknesses, opportunities, threats (SWOT) dan menentukan strategi prioritas dengan Analytical Hierarchy Process (AHP). Penelitian ini dilakukan di PT XYZ, yakni pada bulan Januari 2024 sampai Juni 2024. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari kuesioner dan wawancara dengan pihak PT XYZ. Data sekunder berasal dari visi misi perusahaan serta berbagai literatur dan untuk menentukan responden penelitian ini menggunakan expert judgement yaitu proses menggunakan penilaian dan keahlian seseorang yang ahli dalam suatu bidang tertentu. Manajemen perusahaan yang terlibat langsung dalam proses bisnis, operation, project management office (PMO), supply chain dan human capital sebanyak 8 orang serta pihak eksternal seperti manajerial level yang terlibat langsung pada pelaporan kinerja bisnis sebanyak 3 orang dijadikan responden dalam penelitian ini, untuk memberikan pandangan mengenai strategi peningkatan pendapatan yang optimal, sehingga hasil yang diperoleh dapat mencerminkan kebutuhan dan tantangan yang dihadapi PT XYZ secara menyeluruh (comprehensive). Faktor internal mengenai kekuatan di PT XYZ yaitu diantaranya portofolio produk dan layanan (service) yang komprehensif dapat menjangkau berbagai segmen pasar, infrastruktur jaringan yang kuat dan luas, stabilitas keuangan perusahaan yang kuat memberikan daya tahan terhadap tekanan ekonomi dan keuangan, tim yang memiliki kompetensi memadai, dukungan sistem IT sebagai business support system yang memadai. Kelemahan yaitu literasi marketing campaign pada media dijital yang masih sangat rendah, kurangnya manajemen risiko yang efektif, meningkatkan kemungkinan terjadinya kerugian finansial, masih erfokus pada tipe pekerjaan jasa instalasi, pemeliharaan perangkat telekomunikasi saja, jumlah eskalasi keluhan pelanggan dan penanganan yang masih belum baik dan terukur, dan kompetensi dan produktivitas SDM yang masih belum merata. Kemudian pada faktor eksternal terdapat tiga peluang tertinggi yaitu market size yang masih cukup besar, pertumbuhan ekosistem 5G & IOT seiring dengan ketersediaan jaringan yang memadai, semakin besarnya tuntutan kebutuhan data di semua sektor. Ancaman antara lain tingginya biaya investasi infrastruktur jaringan baru yang diperlukan untuk mengikuti perkembangan teknologi terkini, perubahan regulasi pemerintah yang dapat mempengaruhi kebijakan bisnis dan operasional perusahaan, jumlah key player industri. Rumusan alternatif matriks IE menghasilkan delapan strategi yaitu meningkatkan portofolio produk teknologi berbasis pelanggan yang komprehensif untuk menjangkau berbagai segmen pasar, membangun infrastruktur jaringan yang kuat dan luas sehingga dapat mencakup area yang luas, menciptakan produk baru dengan layanan yang adaptif terhadap perubahan teknologi untuk mempertahankan posisi kompetitif di market, meningkatkan efisiensi pada biaya produksi untuk masing masing produk maupun layanan, menerapkan transformasi fungsi business support system dengan ERP (enterprises resource planning) pada proses bisnis secara menyeluruh, meningkatkan kemampuan manajemen risiko yang efektif, untuk meminimalkan terjadinya kerugian finansial, mengembangkan lini (stream) bisnis multi sektoral, begitu juga meningkatkan literasi marketing campaign secara digital yang lebih intensif. Terdapat dua strategi prioritas yang dapat diaplikasikan oleh PT XYZ untuk peningkatan pendapatan bisnis yakni strategi intensif dengan penetrasi pengembangan layanan (service dan product) dan strategi integratif dengan pembaruan (deployment and capability).

Growing, rapid and dynamic development in the telecommunication and information industry sector in the era of society 5.0, presents challenges for telecommunication providers in running their business. Almost all lines of our lives depend on the use of internet and wireless communication networks. No exception in the business world, the aspect of communication and speed of access to information plays a very important role in the rapid growth of business. In addition, with the increasingly diverse digital business, e-learning and e-commerce today, many require good internet access and telephone networks. The increasingly tight competition in the telecommunications sector is now beginning to be felt by the wider community. Technological competition and business competition between operators have provided alternative choices that are profitable for the community. PT XYZ is trusted to carry out maintenance activities on more than 25.000 multi-operator site units and less than 6000 KM of fiber optic networks throughout Indonesia. In terms of business presentation and project involvement in the cellular industry, PT XYZ currently has several jobs or scope of work (SOW) received as follows, managed service (MS) 40%, roll out (NRO) 25%, FTTH deployment 15%, roll out (NRO) – tower 10%, and roll out (NRO) - power & energy 10%. As a company providing network installation and maintenance services (main contractor services) in the telecommunications industry, PT XYZ also feels the impact of competition in the telecommunications business. The size of the income of PT XYZ as a provider of network installation and maintenance services (main contractor services) which is between the vendor provider and supplier of goods needed in the telecommunications industry, results in the need for support for network maintenance projects (network) depending on the policy direction of the telecommunication network provider company in this case the cellular operator. As happened in early and mid-2022, where two cellular telecommunication operator companies in Indonesia changed the direction of company policy with a merger scheme so that this had an impact on changes that in business terms changed the map of vendor needs for device suppliers who previously used European-made product vendors to non-European-made product vendors. Changes in cooperation between cellular telecommunications operator companies and these vendors have an impact on the business revenue obtained by PT XYZ, where PT XYZ's revenue decreased when the vendor from Europe changed to a non-European vendor. The purpose of this study is (1) to analyze internal and external factors of business revenue increase strategies, (2) to formulate strategies to increase business revenue and (3) to determine priority strategies to increase business revenue. Furthermore, to determine the strategy for increasing business revenue, researchers conducted an analysis using the key success factor (KSF), PESTLE, strengths, SWOT methods and determined priority strategies with the Analytical Hierarchy process (AHP). This research was conducted at PT XYZ, conducted from January 2024 to June 2024. This research uses primary and secondary data. Primary data was obtained from questionnaires and interviews with PT XYZ. Secondary data comes from the company's vision and mission and various literature and to determine the respondents, this study uses expert judgment, namely the process of using the judgment and expertise of someone who is an expert in a particular field to make decisions or provide input in a context that requires special knowledge or in-depth experience. The company management directly involved in the business process, operation, project management office (PMO), supply chain and human capital as many as 8 people and external parties such as managerial level directly involved in business performance reporting as many as 3 people were made respondents in this study to provide views on optimal revenue increase strategies, so that the results obtained can reflect the needs and challenges faced by PT XYZ as a whole (comprehensive). Internal factors regarding the strengths of PT XYZ include a comprehensive product and service portfolio reaching various market segments, a strong and extensive network infrastructure, the company's strong financial stability providing resilience to economic and financial pressures, a team with adequate competence, IT system support as an adequate business support system. Weaknesses include very low digital media marketing campaign literacy, lack of effective risk management, increasing the possibility of financial losses, still focusing on the type of installation service work, maintenance of telecommunications devices only, the number of escalation complaints and handling that are still not good and measurable, and human resources competence and productivity that are still not evenly distributed. External factors include three highest opportunities, namely the market size which is still quite large, growth of the 5G & IOT ecosystem along with the availability of adequate networks, the increasing demand for data needs in all sectors. Threats include the high cost of investing in new network infrastructure needed to keep up with the latest technological developments, Changes in government regulations that can affect business policies and company operations, and business competition with quite a lot of key players. The alternative formulation of the IE matrix produces eight strategies, namely Increasing a comprehensive customer-based technology product portfolio that reaches various market segments, Building a strong and extensive network infrastructure, so that it can cover a wide area, Creating new products with services that are adaptive to technological changes, to maintain a competitive position in the market, Increasing efficiency in production costs for each product, application and service, Implementing a transformation of the business support system function with ERP (Enterprises resource planning) in the overall business process, increasing effective risk management capabilities, to minimize financial losses, developing new business lines (streams) in multi-sector businesses, as well as Increasing digital marketing campaign literacy. There are two priority strategies that can be applied by PT XYZ to increase business revenue, namely penetration strategy of development and products by creating a comprehensive customer-based technology product portfolio to reach various market segments or industries and an update strategy (deployment) and capability by implementing the business support System function with ERP (enterprises resource planning) in the overall business process.