Optimasi Pakan Babi Berbasis Hasil Samping Agroindustri sebagai Substitusi Pakan Komersial
Date
2025Author
Pongtuluran, Ardi Matutu
Wiryawan, I Komang Gede
Salundik
Negara, Windu
Metadata
Show full item recordAbstract
Peternakan babi skala rakyat memiliki potensi menjadi penggerak perekonomian di daerah yang kondusif. Namun, mahalnya harga pakan khususnya pakan komersial oleh karena sebagian besar bahan pakannya masih diimport sehingga tidak terjangkau oleh peternak skala rakyat di Toraja. Untuk itu peternak memberi ransum dari sisa-sisa makanan yang dicampur dengan limbah pertanian tanpa mempertimbangkan kandungan nutrisinya. Akibatnya pertumbuhan ternak menjadi lambat dan hasil yang diperoleh dari beternak babi kurang maksimal. Riset ini bertujuan untuk menguji pakan babi berbasis hasil samping agroindustri sebagai substitusi pakan komersial selama fase starter dan fase grower. Sebanyak 20 babi persilangan lokal, umur 13 minggu diuji dengan rancangan acak kelompok yang terdiri dari empat kelompok perlakuan dengan lima ulangan. Adapun pakan perlakuan adalah P0 =100% pakan komersial dari CP 551 untuk fase starter dan CP 552 untuk fase grower sebagai kontrol; P1 = 50% pakan komersial + 50% pakan hasil samping agroindustri; P2 = pakan hasil samping agroindustri 100% dan P3 = pakan hasil samping agroindustri dengan tambahan enzim fitase dan mannanase. Parameter yang diamati meliputi konsumsi pakan Bahan Kering (BK), Bahan Organik (BO), dan Protein Kasar (PK), pertambahan bobot badan (PBBH dan PBBT), konversi pakan; feed conversion ratio (FCR), kecernaan nutrisi (BK, BO) dan pendapatan peternak; income over feed cost (IOFC). Hasil pengujian pada babi fase starter menunjukkan substitusi pakan komersial dengan pakan dari hasil samping agroindustri tidak berbeda signifikan (p>0,05) terhadap konsumsi pakan (BK, BO, dan PK), FCR dan IOFC. Untuk pertambahan bobot badan (PBBH dan PBBT), kecernaan BK dan BO pada subsitusi 100% pakan komersial dengan pakan hasil samping agroindustri berbeda signifikan (p<0,05). Pada pengujian fase grower, maka subsitusi pakan komersial dengan pakan hasil samping agroindustri diperoleh konsumsi pakan (BK, BO, dan PK), pertambahan bobot badan (PBBH dan PBBT) dan konversi pakan (FCR) tidak berbeda nyata (p>0,05), namun kecernaan (BK dan BO) serta IOFC berbeda signifikan (p<0,05). Hasil penelitian menunjukan bahwa pakan dari hasil samping agroindustri dapat digunakan sebagai substitusi pakan komersial sebesar 50% pada babi fase starter tanpa memberikan hasil yang negatif pada konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, dan konversi pakan serta IOFC. Pada babi fase grower maka pakan dari hasil samping agroindustri dapat digunakan 100% mensubstitusi pakan komersial yang memberikan hasil yang tidak berbeda nyata pada konsumsi pakan, pertambahan bobot badan dan konversi pakan serta mampu memberikan keuntungan lebih tinggi 60%. Namun jika pakan hasil samping agroindustri diberi tambahan enzim fitase dan mannanase maka mampu memberikan keuntungan lebih tinggi 89% dibandingkan menggunakan pakan komersial.
Collections
- MT - Animal Science [1236]