Show simple item record

dc.contributor.advisorPasaribu, Riza Aitiando
dc.contributor.advisorArhatin, Risti Endriani
dc.contributor.authorPamungkas, Riyansyah Ramdhan
dc.date.accessioned2025-01-31T07:50:13Z
dc.date.available2025-01-31T07:50:13Z
dc.date.issued2025
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/161175
dc.description.abstractPeningkatan muka laut akibat pemanasan global dan penurunan muka tanah telah meningkatkan risiko banjir rob di wilayah pesisir, termasuk Pulau Dullah dan Pulau Duroa, Kota Tual, Maluku. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan dan memprediksi wilayah yang rentan terhadap banjir rob di kedua pulau tersebut. Metode yang digunakan meliputi pengolahan data citra satelit Sentinel-2A untuk penggunaan lahan menggunakan maximum likelihood, Digital Elevation Model (DEM) untuk elevasi, metode admiralty untuk pasang surut, analisis regresi linear untuk sea level rise, analisis data meteorologi untuk angin dan curah hujan, serta analisis spasial untuk pemetaan genangan banjir rob. Klasifikasi tutupan lahan dilakukan dengan metode kemungkinan maksimum dan dievaluasi melalui uji akurasi dengan akurasi keseluruhan sebesar 87,2% dan koefisien Kappa sebesar 0,84 menunjukkan tingkat kecocokan yang bagus. Hasil analisis menunjukkan bahwa pada tahun 2023, luas wilayah terdampak banjir rob sebesar 224,2 ha (2,14% dari total luas dua pulau) dan diprediksi meningkat menjadi 405,5 ha (3,8%) pada tahun 2043. Tutupan lahan yang terdampak yaitu, pemukiman, kebun, hutan kering, semak belukar, pemukiman dan badan air. Elevasi yang rendah (0-16 meter) membuat banjir rob menjadi ancaman di wilayah ini. Tren kenaikan muka laut sebesar 4,96 mm/tahun menambah ancaman terhadap wilayah pesisir.
dc.description.abstractRising sea levels due to global warming and land subsidence have increased the risk of tidal flooding in coastal areas, including Dullah Island and Duroa Island, Tual City, Maluku. This study aims to map and predict areas vulnerable to tidal flooding on both islands. The methods used include processing Sentinel-2A satellite imagery data for land use using maximum likelihood, Digital Elevation Model (DEM) for elevation, admiralty method for tides, linear regression analysis for sea level rise, meteorological data analysis for wind and rainfall, and spatial analysis for tidal flood ecosystems. Land cover classification was carried out using the maximum likelihood method and evaluated through an accuracy test with an overall accuracy of 87.2% and a Kappa coefficient of 0.84 indicating a good level of match. The results of the analysis show that in 2023, the area affected by tidal flooding is 224.2 ha (2.14% of the total area of the two islands) and is predicted to increase to 405.5 ha (3.8%) in 2043. The affected land covers are settlements, gardens, dry forests, bushes, settlements and water bodies. The low altitude (0-16 meters) makes tidal flooding a threat in this area. The trend of sea level rise of 4.96 mm/year increases the threat to coastal areas
dc.description.sponsorship
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleAnalisis Spasial Banjir Rob di Pulau Dullah dan Pulau Duroa, Kota Tual, Malukuid
dc.title.alternativeSpatial Analysis of Tidal Flood on Dullah Island and Duroa Island, Tual City, Maluku.
dc.typeSkripsi
dc.subject.keywordkenaikan muka air lautid
dc.subject.keywordBanjir Robid
dc.subject.keywordTutupan Lahanid
dc.subject.keywordpulau dullahid
dc.subject.keywordpulau duroaid


Files in this item

No Thumbnail [100%x80]
No Thumbnail [100%x80]
No Thumbnail [100%x80]

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record