| dc.description.abstract | Sekam padi merupakan produk sampingan dari produksi padi, ketersediaannya di negara-negara tropis relatif tinggi, dan harganya lebih rendah daripada molase. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pemanfaatan pakan dan kinerja pertumbuhan ikan nila (Oreochromis niloticus) yang tumbuh dalam sistem bioflok dengan sekam padi sebagai sumber karbon. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan dua perlakuan sumber karbon yang berbeda: molase (Ml), dan sekam padi (Sk), dan kontrol tanpa penambahan sumber karbon, setiap perlakuan dilakukan empat kali ulangan selama 90 hari pemeliharaan. Ikan dipelihara di luar ruangan menggunakan 12 bak terpal dengan diameter 3 m dan volume 5 m3. Ikan diberi pakan komersial (protein kasar 34%) 2 kali sehari. Sumber karbon ditambahkan ketika total nitrogen amonia dalam air lebih dari 1 mg L-1, dengan rasio C/N 12. Profil kualitas air secara umum tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan antara sistem bioflok dan lebih baik daripada perlakuan kontrol yang menerapkan pertukaran air secara teratur. Jumlah sekam padi yang ditambahkan untuk mempertahankan kadar total nitrogen amonia yang rendah di air pemeliharaan adalah 38% lebih rendah dibandingkan dengan molase. Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam biomassa akhir ikan, kelangsungan hidup dan rasio konversi pakan antara perlakuan; namun, retensi protein dan lipid, serta efisiensi pemanfaatan air, lebih tinggi dalam sistem bioflok dibandingkan dengan kontrol. Sebagai kesimpulan, hasil penelitian menunjukkan bahwa sekam padi dapat digunakan sebagai sumber karbon untuk produksi ikan nila berbasis bioflok. | |
