Karakteristik Fisikokimia Tepung Pupa Ulat Sutra Eri (Samia cynthia ricini) dengan Metode Penepungan Berbeda
Date
2025Author
Nuryanie, Dewi Rinny
Apriantini, Astari
Endrawati, Yuni Cahya
Metadata
Show full item recordAbstract
Pupa eri (Samia cynthia ricini) menyumbang 75%-85% dari total bobot
kokon, sehingga proses pemintalan serat sutra eri menghasilkan limbah pupa dalam
jumlah besar. Pemanfaatan pupa eri sebagai bahan pangan, seperti tepung, memiliki
potensi signifikan untuk mengurangi limbah pupa sekaligus meningkatkan nilai
tambah produk. Penelitian ini bertujuan menghasilkan tepung pupa eri berkualitas
tinggi dengan kandungan nutrisi optimal melalui empat metode penepungan
berbeda, yaitu tepung pupa eri tanpa eksoskeleton (P1), tepung pupa eri tanpa
eksoskeleton dan penambahan maizena (P2), tepung pupa eri dengan penghilangan
lemak (P3), dan tepung pupa eri dengan penghilangan lemak dan penambahan
maizena (P4). Adapun, pada penelitian ini dilakukan analisis fisikokimia yang
meliputi rendemen, aroma, bentuk, kehalusan, pH, kelarutan, water absortion
capacity (wac), warna, kadar air, abu, protein, lemak, karbohidrat, dan serat. Data
pada penelitian ini dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
tepung pupa eri tanpa eksoskeleton dengan penambahan maizena (P4) memiliki
rendemen tertinggi (19,79%) serta nilai fisikokimia terbaik, termasuk kandungan
protein (76,67%), kehalusan, dan kelarutan. Eri pupae (Samia cynthia ricini) account for 75%-85% of the total weight of
cocoons, resulting in large amounts of pupae waste during the eri silk fiber spinning
process. Utilizing eri pupae as food ingredients, such as flour, holds significant
potential to reduce pupae waste while simultaneously increasing the added value of
the product. This study aims to produce high-quality eri pupae flour with optimal
nutritional content through four different flouring methods, namely eri pupae flour
without exoskeleton (P1), eri pupae flour without exoskeleton and added cornstarch
(P2), eri pupae flour with fat removal (P3), and eri pupae flour with fat removal and
added cornstarch (P4). In this study, physicochemical analyses were conducted on
parameters such as yield, aroma, texture, fineness, pH, solubility, water absorption
capacity (WAC), color, moisture content, ash, protein, fat, carbohydrates, and fiber.
The data in this study were analyzed descriptively. The results showed that eri
pupae flour without exoskeleton and added cornstarch (P4) had the highest yield
(19.79%) and the best physicochemical properties, including protein content
(76.67%), fineness, and solubility.