Utang Publik yang Optimal bagi Pertumbuhan Ekonomi di Negara-Negara G20
Date
2025Author
Sekarani, R. A. Aisyah Fathia
Sugema, Iman
Pasaribu, Syamsul Hidayat
Metadata
Show full item recordAbstract
Pendanaan adalah komponen penting bagi operasi pemerintah, terutama dalam mendukung sektor produktif yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi. Menurut World Bank (2020), pendanaan publik yang efektif memungkinkan pemerintah untuk mengalokasikan sumber daya dengan efisien, berinvestasi dalam infrastruktur penting, dan merangsang aktivitas ekonomi yang mendorong pembangunan. Salah satu bentuk pendanaan pembangunan yang menjadi sumber kecukupan pembiayaan fiskal adalah utang. Tren yang terjadi di hampir seluruh perekonomian dunia yaitu kebijakan fiskal ekspansif yang terus dilakukan dalam rangka pencapaian target pembangunan masing-masing negara. Seiring dengan meningkatnya ekspansi fiskal yang dilakukan dari waktu ke waktu, tentu saja pembiayaan yang dibutuhkan juga meningkat. Sejalan dengan hal tersebut, ditemukan pula peningkatan beban utang global yang disertai dengan meningkatnya risiko gagal bayar, dengan negara berpenghasilan rendah menjadi kelompok paling terpengaruh (IMF 2023).
Oleh karena itu, penting untuk memahami dan mengelola level utang yang tepat, agar negara dapat memanfaatkan utang sebagai alat untuk membiayai proyek pembangunan yang produktif, sementara menghindari potensi dampak negatif berupa beban utang yang tinggi dan berkelanjutan yang justru menghambat laju pertumbuhan ekonomi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengaruh utang publik dan tingkat ambang batas utang publik yang optimal bagi pertumbuhan ekonomi di negara-negara G20 pada kurun waktu 1980-2021. Model dasar pertumbuhan ekonomi yang digunakan adalah model pertumbuhan ekonomi Solow (1956) yang dimodifikasi. Analisis dilakukan menggunakan panel cross-sectionally augmented ARDL (CS-ARDL), dynamic fixed effect (DFE) model, pooled mean group (PMG) model, dan mean group (MG) model dengan beberapa spesifikasi dan alternatif pemodelan. Studi ini menemukan bahwa secara umum, baik pada jangka pendek maupun panjang, utang publik memberikan pengaruh negatif bagi pertumbuhan ekonomi. Pada model threshold, ditemukan pengaruh positif utang publik selama tidak melampaui ambang batas utang sebesar 100 persen dari PDB. Lebih lanjut, secara konsisten ditemukan bukti bahwa ketersediaan kapital (dalam hal ini gross capital formation) menjadi salah satu faktor kunci yang mendorong pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, pemerintah sebaiknya memikirkan kembali sumber pemenuhan anggaran selain melalui mekanisme utang. Dalam hal ini, alternatif kebijakan yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan iklim investasi dan kestabilan ekonomi untuk menarik investor sehingga gross capital formation meningkat.
Collections
- MT - Economic and Management [3016]