Show simple item record

dc.contributor.advisorHariyadi, Sigid
dc.contributor.advisorKurniawan, Fery
dc.contributor.authorDoy, Johanes Twentano Varel Gibran
dc.date.accessioned2025-01-30T13:10:42Z
dc.date.available2025-01-30T13:10:42Z
dc.date.issued2025
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/161128
dc.description.abstractEkosistem padang lamun merupakan ekosistem yang tersusun atas tumbuhan lamun dan memiliki peran sebagai stabilitator ekosistem. Kondisi ekosistem lamun Pulau Pramuka telah mengalami degradasi setiap tahunnya yang menyebabkan kerusakan fungsi ekosistem tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menilai kondisi ekosistem lamun berdasarkan perubahan luas tutupan lamun dan pengaruh suhu dan total suspended solid. Analisis data yang dilakukan mencakup pengolahan data citra dan lapang, klasifikasi kondisi ekosistem lamun, dan uji regresi. Hasil penelitian pada kurun waktu 2018 hingga 2023 menunjukkan kondisi luas tutupan lamun yang mengalami tren penurunan setiap tahunnya sebesar 9,93 ha serta adanya dominansi kondisi tutupan lamun kategori buruk (<60%). Analisis pengaruh menunjukkan suhu mampu menjelaskan pengaruh terhadap perubahan kondisi ekosistem lamun lebih baik dibandingkan parameter TSS, yaitu sebesar 30,26%. Strategi pengelolaan yang perlu dilakukan adalah rehabilitasi dan pengembangan regulasi pengelolaan kawasan ekosistem lamun, dengan memerhatikan faktor yang berpengaruh terhadap kondisi ekosistem lamun
dc.description.abstractSeagrass meadow ecosystems are composed of seagrass plants and play a role as ecosystem stabilizers. The condition of the seagrass ecosystem on Pramuka Island has been declining annually, leading to damage to its ecosystem functions. This research aimed to assess the condition of the seagrass ecosystem based on changes in seagrass coverage and the impact of water temperature and total suspended solids. The data analysis conducted includes satellite and field processing data, classification of seagrass ecosystem conditions, and regression tests. According to the research results from 2018 to 2023, the seagrass covering area has shown a declining trend of 9.93 ha per year, with the majority of seagrass coverage in poor condition (<60%). The influence analysis shows that temperature, at 30.26%, can explain the impact on changes in seagrass ecosystem conditions better than the TSS parameter. The management strategy that needs to be implemented is the rehabilitation and development of seagrass ecosystem management regulations, considering factor that affect seagrass ecosystem coverage
dc.description.sponsorship
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePenilaian Perubahan Kondisi Lamun Intertidal terhadap Suhu dan Total Suspended Soild di Pulau Pramuka, DKI Jakartaid
dc.title.alternativeAssessment of Intertidal Seagrass Intertidal Condition Changes in Relation to Temperature and Total Suspended Solid in Pramuka Island, DKI Jakarta
dc.typeSkripsi
dc.subject.keywordlamunid
dc.subject.keywordSuhuid
dc.subject.keywordTotal Suspended Solid (TSS)id
dc.subject.keywordKondisi ekosistemid


Files in this item

No Thumbnail [100%x80]
No Thumbnail [100%x80]
No Thumbnail [100%x80]

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record