dc.description.abstract | Pertumbuhan penduduk perkotaan yang pesat dapat meningkatkan kebutuhan lahan terbangun. Peningkatan kebutuhan lahan terbangun memicu berkurangnya ruang terbuka khususnya lahan pertanian yang akan menimbulkan beberapa masalah perkotaan seperti penurunan kualitas lingkungan dan ketersediaan pangan lokal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis upaya penerapan dan kendala penerapan pertanian perkotaan, menganalisis manfaat pertanian perkotaan bagi masyarakat, menganalisis faktor yang berpengaruh terhadap keberlanjutan pertanian perkotaan, serta menyusun konsep keberlanjutannya. Penelitian dilakukan di Kota Bogor pada Bulan Mei-Oktober 2024. Data dikumpulkan melalui survei, wawancara, dan kuesioner pada 40 sampel kelompok tani, kemudian dianalisis deskriptif serta menggunakan Structural Equation Modelling (SEM) untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok tani di Kota Bogor menerapkan sistem pertanian yang berbeda antara kelompok tani yang berada di pusat dan pinggir kota. Kelompok tani yang berada di pusat kota menerpakan pertanian dengan sistem pertanian lahan kering, sedangkan di kawasan pinggir kota terdapat beberapa yang menerapkan pertanian sawah. Jenis komoditas yang banyak dibudidayakan adalah sayuran. Berdasarkan pendapat kelompok tani upaya penerapan pertanian perkotaan di Kota Bogor memperoleh rata-rata nilai indeks sebesar 0,80 (kategori baik) dan kendala memperoleh nilai rata-rata indeks 0,56 (kategori sedang) dengan kendala utama adalah persaingan. Manfaat pertanian perkotaan menurut kelompok tani memperoleh rata-rata nilai indeks sebesar 0,84 (kategori sangat dirasakan). Upaya penerapan pertanian perkotaan yang meliputi peran pemerintah, kondisi lingkungan dan masyarakat, serta praktek budidaya pertanian berpengaruh positif signifikan terhadap keberlanjutan pertanian perkotaan. Kendala dalam penerapan pertanian perkotaan yang meliputi kekurangan sumber daya, pencemaran dan gangguan budidaya, persaingan, dan kendala dalam organisasi memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap keberlanjutan pertanian perkotaan. Berdasarkan hasil tersebut konsep dasar pengembangan pertanian perkotaan diarahkan pada pemanfaatan lahan terbuka sebagai lahan pertanian berkelanjutan untuk mendukung ketahanan pangan dan ekonomi rumah tangga. Hal ini dilakukan dengan meningkatkan kesinambungan dari berbagai aspek yaitu regulasi dan kebijakan, lingkungan, sosial, ekonomi, serta teknologi berdasarkan potensi dan kendala yang terdapat pada variabel upaya penerapan dan kendala pertanian perkotaan. | |