View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Dissertations
      • DT - Multidiciplinary Program
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Dissertations
      • DT - Multidiciplinary Program
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Desain Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Berkelanjutan Berbasis Jasa Ekosistem (Studi Kasus: DAS Cisadane)

      No Thumbnail [100%x80]
      View/Open
      Cover (392.8Kb)
      Fulltext (41.62Mb)
      Lampiran (1.999Mb)
      Date
      2025
      Author
      Hasibuan, Muhrina Anggun Sari
      Widiatmaka
      Tarigan, Suria Darma
      Ambarwulan, Wiwin
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      DAS Cisadane merupakan salah satu dari 15 DAS prioritas untuk segera dipulihkan kondisinya. DAS ini terletak di kawasan strategis nasional untuk pembangunan yang meliputi Provinsi Jawa Barat, dan Banten dengan luas 151.126 ha. Salah satu permasalahan pada DAS Cisadane adalah tingginya laju alih fungsi lahan yang dapat mengganggu fungsi DAS sebagai penyedia jasa ekosistem, terutama akibat ekspansi lahan terbangun yang cenderung kurang terkendali. Gangguan hidrologi di DAS Cisadane diantaranya dapat diamati melalui peningkatan peristiwa banjir dari tahun ke tahun. Upaya pengelolaan DAS berkelanjutan tentu sangat diperlukan DAS Cisadane dalam rangka menjaga fungsinya sebagai kawasan penyedia jasa ekosistem berupa pengaturan air dan simpanan karbon. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang holistik, terpadu dan dinamis dengan mempertimbangkan pengaruh perubahan penggunaan dan penutupan lahan (Land Use Land Cover, LULC) terhadap karakteristik jasa ekosistem DAS. Penelitian ini bertujuan untuk membangun desain pengelolaan DAS Cisadane berkelanjutan berbasis jasa ekosistem yang terdiri dari jasa pengaturan air dan iklim. Pembangunan model hidrologi menggunakan Soil and Water Assessment Tools (SWAT), sedangkan analisis penyimpanan karbon menggunakan model Integrated Valuation of Ecosystem Services and Trade offs (InVEST). Skenario perubahan penggunaan lahan menggunakan Land Change Modeler (LCM). Simulasi model hidrologi dan penyimpanan karbon menggunakan tiga skenario perubahan lahan tersebut yaitu business as usual (BAU), protecting paddy field (PPF), dan protecting forest area (PFA). Analisis sebaran genangan banjir dilakukan menggunakan model River Analysis System (RAS), yang dibuat oleh Hydrologic Engineering Center (HEC) yang disebut dengan HEC-RAS. Identifikasi dan penentuan faktor kunci yang memengaruhi keberhasilan pengelolaan DAS berkelanjutan dilakukan dengan menggunakan model Interpretive Structural Modeling (ISM). Desain pengelolaan DAS berbasis jasa ekosistem pada DAS Cisadane dibangun berdasarkan integrasi data dari sub tujuan penelitian sebelumnya yang mencakup jasa pengaturan air, jasa pengaturan iklim dan strategi pengelolaan. Hasil penyusunan model hidrologi di DAS Cisadane memiliki kinerja model yang memuaskan. Alur sungai utama didasarkan pada hasil proses delineasi DAS, dengan batas DAS terdiri atas 85 sub DAS. Pemodelan dilakukan dengan mengasumsikan data curah hujan dan debit sungai menggunakan data curah hujan dan debit sungai pada tahun 2017-2021. Karakteristik hidrologi menunjukkan bahwa laju aliran maksimum (Q max) dan minimum (Q min) adalah 199,4 m³/s, dan 4,9 m³/s, serta laju aliran bulanan rata-rata sebesar 59,5 m³/s. Proyeksi perubahan LULC menunjukkan peningkatan lahan terbangun dan penurunan area hutan pada skenario BAU. Hal ini berdampak pada peningkatan aliran permukaan dan penurunan infiltrasi yang membawa dampak signifikan terhadap dinamika hidrologi DAS Cisadane. Skenario PFA memberikan respons hidrologi terbaik dengan penurunan aliran permukaan dan hasil air yang signifikan karena peningkatan infiltrasi air, serta peningkatan air tanah, aliran lateral dan evapotranspirasi. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga vegetasi hijau dan melestarikan lahan untuk mendukung ketersediaan air yang berkelanjutan. Dalam memodelkan distribusi banjir, digunakan komponen distribusi banjir yang terintegrasi dengan profil tinggi muka air. Pendekatan ini mempertimbangkan aliran permanen dengan mengacu pada debit tanggal 19 Januari 2022. Skenario simulasi genangan menggunakan periode ulang 5, 10, 25, 50 dan 100 tahun. Hasilnya, ada 30 kabupaten yang terdampak banjir. Luas genangan banjir tahunan diperkirakan meningkat sebesar 24,41 ha per tahun pada setiap periode debit. Teluk Naga, Sepatan Timur, Paku Haji, dan Kecamatan Neglasari mempunyai peluang genangan terluas dan terdalam di Kabupaten Tangerang, dengan total luas genangan 644,7 ha. Kedalamannya akan bertambah dari 0,40 menjadi 1,33 m seiring dengan meningkatnya debit periode ulang. Kabupaten Tangerang yang terletak di DAS Cisadane Hilir menjadi wilayah yang paling terdampak. Hasil penelitian menggunakan InVEST menunjukkan bahwa ketiga skenario yang disajikan memiliki implikasi lingkungan dan sosial-ekonomi yang berbeda, termasuk potensi perubahan dalam kumpulan karbon dan mitigasi iklim. Hutan memiliki simpanan karbon tertinggi di DAS Cisadane, diikuti oleh lahan pertanian dan lahan terbangun yang memiliki simpanan karbon yang lebih rendah. Peningkatan simpanan karbon di lahan pertanian kering dan lahan terbangun terjadi disertai penurunan signifikan di kawasan hutan akibat konversi lahan dan deforestasi pada skenario PPF dan BAU. Hasil Net Present Value (NPV) pada seluruh skenario menunjukkan hutan memiliki kontribusi nilai ekonomi yang positif. Valuasi jasa pengaturan iklim tertinggi berada pada skenario PFA, sebesar Rp 636 miliar. Sementara, valuasi jasa air terbesar juga dihasilkan oleh skenario PFA dengan nilai Rp 1,2 triliun di tahun 2050 karena adanya surplus air yang besar. Kedua jasa ekosistem ini memiliki hubungan yang positif (sinergis). Kebijakan dan strategi pengelolaan DAS dianalisis dengan metode ISM, dalam hal ini digunakan tiga elemen untuk mengukur pengelolaan DAS Cisadane, yaitu kendala, kebutuhan dan aktor/peran dalam pengelolaan DAS Cisadane. Hasil analisis strategi menyimpulkan kurangnya koordinasi dan keterpaduan pengelolaan sumber daya air antar stakeholder terkait dan kurangnya konsistensi dalam pelaksanaan peraturan tata ruang menjadi kendala utama dalam pengelolaan DAS Berkelanjutan. Penegakan hukum pelaksanaan tata ruang serta akselerasi dan kolaborasi pengelolaan DAS Terpadu menjadi kebutuhan prioritas yang harus dipenuhi untuk mendukung strategi pengelolaan DAS Cisadane berkelanjutan. Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappeda) serta Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWS Ciliwung Cisadane) memiliki peranan penting dalam implementasi kebijakan pengelolaan DAS Cisadane berkelanjutan. Ketiga elemen kunci tersebut saling terkait karena pengelolaan DAS memerlukan koordinasi antar instansi perencana, pelaksana, dan pengendali/pengawas. Secara keseluruhan, perubahan yang diharapkan untuk mewujudkan pengelolaan DAS Cisadane yang berkelanjutan yaitu koordinasi, konsistensi terhadap peraturan dan kesadaran meningkat. Oleh karena itu, diperlukan optimalisasi perencanaan penggunaan lahan dengan mempertimbangkan kombinasi luasan penggunaan lahan yang mampu menjamin keselarasan antara kepentingan lingkungan, sosial dan ekonomi. Desain pengelolaan berkelanjutan DAS Cisadane terbagi menjadi tiga bagian utama: hulu, tengah, dan hilir, dengan pendekatan berbasis ekosistem untuk menjaga keberlanjutan lingkungan dan sumber daya air. Di hulu, fokusnya adalah konservasi hutan, rehabilitasi lahan, pengendalian erosi dengan terasering, pembuatan sumur resapan, dan pendampingan agroforestri untuk masyarakat. Bagian tengah menitikberatkan pada pengendalian banjir dengan pembangunan tanggul, optimalisasi waduk, serta pengelolaan IPAL dan IPAM untuk menjaga kualitas air. Di hilir, dilakukan proteksi mangrove, pembangunan polder untuk mitigasi banjir, sistem peringatan dini, serta pemeliharaan pintu air untuk mengatur aliran air secara efektif. Program yang dirancang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan masing-masing wilayah dapat menciptakan keseimbangan antara pelestarian ekosistem dan pemenuhan kebutuhan manusia secara berkelanjutan.
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/161045
      Collections
      • DT - Multidiciplinary Program [775]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      NoThumbnail