Analisis Peningkatan Keputusan Penggunaan dan Perilaku Pembayaran pada Konsumen Paylater di E-commerce
Date
2025Author
Mirza, Shania Latifa
Yuliati, Lilik Noor
Bandono, Bayu
Metadata
Show full item recordAbstract
Pola konsumsi masyarakat terhadap barang-barang konsumtif meningkat, dan paylater menjadi metode pembayaran yang populer karena kemudahan dan promosi yang menarik terutama pada kalangan generas Z. Paylater hadir untuk membantu masyarakat, yakni memudahkan masyarakat yang sulit mendapatkan akses pendanaan sektor formal seperti perbankan untuk mendorong produktivitas seperti membeli keperluan yang dibutuhkan hingga membeli kebutuhan usaha. Meskipun demikian, paylater juga memiliki risiko tinggi terhadap kredit macet (NPL) yang perlu diatasi. Menurut penelitian terdahulu terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan penggunaan dan perilaku pembayaran yaitu fitur paylater, karakteristik debitur, literasi keuangan, dan motivasi.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi karakteristik pengguna paylater, mengidentifikasi tingkat literasi keuangan pengguna palater, menganalisis pengaruh fitur paylater, karakteristik debitur, literasi keuangan, motivasi terhadap keputusan pengguna paylater dan perilaku pembayaran, serta merumuskan implikasi manajerial agar konsumen lebih bijak dalam menggunakan paylater.
Penelitian dilakukan melalui survei online terhadap 341 responden khususnya generasi Z yang telah menggunakan paylater setidaknya sekali dalam enam bulan terakhir. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik non-probability sampling dengan menggunakan metode voluntary sampling. Terdapat 6 variabel pada penelitian ini yaitu fitur paylater, literasi keuangan, motivasi, dan karakteristik debitur sebagai variable bebas, serta keputusan penggunaan paylater, dan perilaku pembayaran sebagai variable terikat. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, perhitungan indeks literasi keuangan dan Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM), dan implikasi manajerial akan dianalisis menggunakan analisis deskriptif berdasarkan analisis karakteristik pengguna dan hasil pengolahan data PLS-SEM yang telah dilakukan.
Karakteristik responden penelitian ini mayoritas adalah perempuan, hal ini menunjukkan perempuan lebih sering belanja online dibandingkan laki-laki. Mayoritas berusia 26-29 tahun, berdomisili di Pulau Jawa dengan rata-rata penghasilan Rp 3.000.000 – Rp 5.000.000. Individu berpenghasilan rendah hingga menengah lebih cenderung manggunakan paylater. Mayoritas responden memiliki pengetahuan, sikap, dan perilaku terhadap produk keuangan dan pengelolaan uang dalam pengambilan keputusan keuangan cukup baik, namun terdapat beberapa aspek yang belum mereka pahami. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fitur paylater berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan penggunaan. Literasi keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan penggunaan dan perilaku pembayaran. Sedangkan, motivasi hedonis berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan penggunaan. Perilaku pembayaran berpengaruh signifikan terhadap keputusan penggunaan.
Beberapa bentuk implikasi manajerial bagi perusahaan dan regulator adalah peningkatan fitur paylater dan peningkatan literasi keuangan masyarakat. Fitur paylater yang lebih baik dapat meningkatkan keputusan penggunaan. pelaku usaha
perlu mempertahankan kemudahan ini melalui edukasi, seperti video tutorial tentang pendaftaran, penggunaan, dan pembayaran. Penting juga untuk terus memberikan informasi yang jelas tentang syarat dan ketentuan, serta mengoptimalkan fitur seperti notifikasi transaksi, layanan pelanggan yang responsif, dan FAQ yang komprehensif. Kemudian peningkatan literasi keuangan masyarakat Indonesia. Peningkatan literasi keuangan dapat dilakukan melalui penerapan literasi keuangan pada kurikulum sekolah dan kuliah, pelatihan di tempat kerja, dan edukasi dari aplikasi pembayaran paylater. Dengan meningkatkan literasi keuangan diharapkan dapat mengurangi risiko tingginya NPL pada paylater dan meningkatkan pengambilan keputusan yang bijaksana dalam penggunaan layanan paylater. Consumer spending patterns on non-essential goods have been increasing, and paylater has emerged as a popular payment method due to its convenience and attractive promotions, particularly among Generation Z. Paylater is designed to assist individuals, especially those with limited access to formal sector financing such as banks, by facilitating productivity through purchases of necessary items and business needs. However, paylater also carries a significant risk of non-performing loans (NPLs), which must be addressed. Previous research has identified several factors influencing the decision to use paylater and payment behavior, including paylater features, debtor characteristics, financial literacy, and motivation.
The objective of this study is to identify the characteristics of paylater users, assess the level of financial literacy among paylater users, analyze the influence of paylater features, debtor characteristics, financial literacy, and motivation on users' decisions and payment behavior, and formulate managerial implications to encourage consumers to use paylater more wisely.
The research was conducted through an online survey of 341 respondents, specifically Generation Z individuals who had used paylater at least once in the past six months. A non-probability sampling technique using voluntary sampling was employed. The study involved six variables: paylater features, financial literacy, motivation, and debtor characteristics as independent variables, and the decision to use paylater and payment behavior as dependent variables. The analysis methods used were descriptive analysis, calculation of the financial literacy index, and Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Managerial implications will be analyzed using descriptive analysis based on the analysis of user characteristics and the results of the PLS-SEM data processing.
The majority of respondents in this study were female, indicating that women are more likely to shop online compared to men. Most were aged 26-29, residing in Java with an average income of Rp 3,000,000 to Rp 5,000,000. Individuals with low to middle income are more inclined to use paylater. Most respondents demonstrate good knowledge, attitudes, and behaviors regarding financial products and money management in their financial decision-making, although there are some aspects they do not fully understand. The research findings show that paylater features have a positive and significant impact on the decision to use paylater. Financial literacy has a positive and significant impact on both the decision to use paylater and payment behavior. On the other hand, hedonic motivation has a positive and significant impact on the decision to use paylater. Payment behavior also has a significant impact on the decision to use paylater.
Several managerial implications for companies and regulators include improving paylater features and enhancing public financial literacy. Better paylater features can increase usage. Businesses should maintain this convenience through education, such as video tutorials on registration, usage, and payments. It is also important to continue providing clear information about terms and conditions, and to optimize features such as transaction notifications, responsive customer service,
and comprehensive FAQs. Furthermore, there is a need to improve financial literacy among the Indonesian public. This can be achieved through the implementation of financial literacy in school and university curricula, workplace training, and education provided by paylater payment applications. By improving financial literacy, it is hoped that the risk of high NPLs in paylater can be reduced and more prudent decision-making in the use of paylater services can be promoted.
Collections
- MT - Business [2086]