Program Interpretasi Tumbuhan Dalam Tradisi Tenun Masyarakat Desa Bayan Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara
Date
2025Author
Algyfari, Daviza Rizky
Dewi, Helianthi
Batubara, Rima Pratiwi
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini bertujuan memberikan pemahaman mendalam tentang tumbuhan yang digunakan dalam tradisi tenun di Desa Bayan, Lombok Utara. Tumbuhan memiliki peran penting sebagai bahan baku benang dan pewarna dalam tradisi tersebut. Penelitian ini mengidentifikasi jenis-jenis tumbuhan yang digunakan serta perkembangan tradisi tenun di Desa Bayan. Data diperoleh melalui studi pustaka, observasi, dan wawancara dengan teknik snowball sampling serta dilakukan survei terhadap 50 responden untuk mengetahui pengetahuan, preferensi, dan minat pengunjung terhadap program interpretasi. Hasilnya, ditemukan 12 jenis tumbuhan yang digunakan, terdiri dari 1 jenis untuk bahan baku benang dan 11 jenis untuk pewarna. Pengetahuan pengunjung mengenai tumbuhan ini masih rendah, sehingga potensi interpretasi diperlukan pada ke-12 jenis tersebut. Subjek interpretasi disampaikan dalam bentuk narasi yang menjelaskan taksonomi, morfologi, cara penggunaan, habitat, serta prospek tumbuhan tersebut. Program interpretasi dirancang dengan tema “Mengenal Kearifan Lokal Khas Bayan” dan mencakup kegiatan berkeliling desa untuk mengunjungi titik-titik di mana tumbuhan ini ditemukan. Media pendukung berupa buku saku dan peta jalur interpretasi. Dengan demikian, program ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan pengunjung tentang tumbuhan dan tradisi tenun di Desa Bayan serta mendukung pelestarian tumbuhan. This research aims to provide an in-depth understanding of the plants used in the weaving tradition in Bayan Village, North Lombok. Plants have an important role as raw materials for yarn and dyes in the tradition. This research identifies the types of plants used and the development of the weaving tradition in Bayan Village. Data were obtained through literature studies, observations, and interviews with snowball sampling techniques as well as a survey of 50 respondents to determine the knowledge, preferences, and interest of visitors to the interpretation program. As a result, 12 types of plants were found to be used, consisting of 1 type for yarn raw material and 11 types for coloring. Visitors' knowledge of these plants is still low, so the potential for interpretation is needed on these 12 species. The subject of interpretation is delivered in the form of a narrative that explains the taxonomy, morphology, usage, habitat, and prospects of these plants. The interpretation program is designed with the theme “Getting to Know Bayan's Typical Local Wisdom” and includes activities to tour the village to visit the points where these plants are found. Supporting media are a pocket book and a map of the interpretation path. Thus, this program is expected to increase visitors' knowledge about plants and weaving traditions in Bayan Village and support plant conservation.
Collections
- UT - Ecotourism [114]