Efisiensi Teknis dan Pendapatan Usahatani Kopi Organik dan Kopi Anorganik Kecamatan Cilengkrang Kabupaten Bandung
Abstract
Kecamatan Cilengkrang merupakan salah satu kecamatan di Jawa Barat yang dinilai mampu memberikan kontribusi terhadap produktivitas kopi di Indonesia. Namun, produktivitas usahatani kopi yang dimiliki masih tergolong rendah akibat dari adanya permasalahan efisiensi usahatani dan tingkat pendapatan yang rendah. Kopi yang ditanam pada Kecamatan Cilengkrang terdiri atas dua jenis, yakni kopi organik dan anorganik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang memengaruhi produksi kopi, menganalisis tingkat efisiensi teknis usahatani kopi, dan menganalisis tingkat pendapatan petani. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung yang ditentukan secara purposive dengan pertimbangan potensi kontribusi wilayah terhadap produktivitas kopi di Indonesia. Jumlah sampel terdiri atas 34 petani organik dan 34 petani anorganik. Pelaksanaan penelitian dimuali pada bulan Agustus 2023 hingga Desember 2024. Analisis efisiensi dilakukan dengan metode Stochastic Frontier Analysis (SFA) dan analisis tingkat pendapatan dilakukan dengan metode R/C ratio. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel luas lahan, pupuk organik cair, pupuk urea, dan pupuk KCl mempengaruhi produksi. Kemudian variabel tingkat pendidikan, jumlah anggota keluarga, pengalaman, dan dummy pembiayaan mempengaruhi peningkatan efisiensi usahatani. Tingkat efisiensi usahatani kopi termasuk kedalam kategori tidak efisien. Adapun tingkat pendapatan termasuk kedalam kategori layak dan menguntungkan. Peningkatan efisiensi usahatani kopi masih berpotensi untuk dilakukan. Cilengkrang District is one of the sub-districts in West Java which is considered capable of contributing to coffee productivity in Indonesia. However, the productivity of coffee farming is still relatively low due to farming efficiency problems and low income levels. The coffee grown in Cilengkrang District consists of two types, namely organic and inorganic coffee. This research aims to analyze factors that influence coffee production, analyze the level of technical efficiency of coffee farming, and analyze farmers' income levels. This research was carried out in Cilengkrang District, Bandung Regency, which was determined purposively by considering the potential contribution of the region to coffee productivity in Indonesia. The total sample consisted of 34 organic farmers and 34 inorganic farmers. The research will begin in August 2023 to December 2024. Efficiency analysis is carried out using the Stochastic Frontier Analysis (SFA) method and income level analysis is carried out using the R/C ratio method. The results of the analysis show that the variables of land area, liquid organic fertilizer, urea fertilizer, and KCl fertilizer influence production. Then the variables of education level, number of family members, experience, and financing dummy influence increasing farming efficiency. The efficiency level of coffee farming is included in the inefficient category. The income level is included in the feasible and profitable category. There is still potential to increase the efficiency of coffee farming.
Collections
- MT - Economic and Management [3016]