Penerapan Metode Pembelajaran Kolaboratif dalam Pengendalian Rabies pada Anak Sekolah Dasar di Dompu, Nusa Tenggara Barat
Date
2025Author
Hardianti, Nurul
Sudarnika, Etih
Lukman, Denny Widaya
Metadata
Show full item recordAbstract
Dompu merupakan salah satu daerah endemik rabies di Indonesia. Kasus rabies pertama terjadi sejak tahun 2019 dan masih terjadi hingga saat ini. Sebagian besar kasus rabies disebabkan oleh gigitan anjing, diantaranya terjadi pada anak usia sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan menganalisis peningkatan pengetahuan dan sikap anak sekolah dasar di Dompu terkait rabies melalui penerapan metode pembelajaran kolaboratif, serta menganalisis efektivitas dari metode pembelajaran tersebut.
Metode penelitian ini merupakan kuasi-eksperimen dengan desain pre-test dan post-test. Pre-test dilakukan sebelum intervensi sedangkan post-test dilakukan sebanyak tiga kali, yaitu pada hari yang sama, satu minggu, dan satu bulan setelah intervensi. Intervensi dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok perlakuan dan kontrol. Intervensi pada kelompok perlakuan menggunakan metode pembelajaran kolaboratif dan kelompok kontrol menggunakan metode ceramah. Responden penelitian yang dipilih adalah siswa sekolah dasar di Dompu. Kuesioner terstruktur digunakan sebagai instrumen untuk mengukur peningkatan pengetahuan dan sikap siswa terkait rabies.
Data karakteristik dianalisis secara deskriptif untuk menganlisis gambaran karakteristik siswa sekolah dasar di Dompu dengan membuat tabel distribusi frekuensi. Hubungan antara karakteristik siswa dengan kategori tingkat pengetahuan dan sikap terkait rabies dianalisis menggunakan chi-square. Peningkatan skor pengetahuan dan sikap siswa sekolah dasar terkait rabies dianalisis menggunakan independent sample-t-test. Efektivitas metode pembelajaran dianalisis menggunakan rumus Hake berdasarkan nilai n-gain.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik responden secara umum tidak terdapat hubungan yang signifikan dengan tingkat pengetahuan dan sikap siswa tentang rabies. Skor pengetahuan dan sikap siswa mengalami peningkatan setelah intervensi dan terdapat perbedaan yang bermakna pada selang kepercayaan 95%. Penerapan metode pembelajaran kolaboratif untuk edukasi rabies pada anak sekolah dasar dikategorikan efektif (nilai n-gain = 0,7), sedangkan metode ceramah dikategorikan cukup efektif (nilai n-gain = 0,3 dan < 0,7).
Kesimpulan, metode pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini efektif untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap siswa terkait rabies, sehingga hasil dari penelitian ini dapat mejadi masukan bagi pemerintah untuk menyusun program pengendalian rabies yang berbasis edukasi menggunakan metode pembelajaran kolaboratif yang efektif untuk anak-anak. Langkah yang dapat diambil adalah memberikan pelatihan kepada guru-guru di sekolah terkait rabies untuk menerapkan metode pembelajaran kolaboratif dalam edukasi rabies. Hal ini dapat menjadi salah satu pendukung terlaksananya program kasira (kader siaga rabies) di daerah endemik rabies menuju Indonesia bebas rabies.
Collections
- MT - Veterinary Science [929]