dc.description.abstract | Pemantauan fase tumbuh padi menjadi aspek penting dalam pertanian presisi.
Teknologi drone telah mengubah pemantauan pertanian, terutama dalam
pengukuran suhu permukaan (land surface temperature) menggunakan metode
proximal sensing. Drone dengan sensor termal memungkinkan pengumpulan suhu
permukaan secara cepat pada berbagai fase pertumbuhan tanaman sehingga dapat
mengidentifikasi variasi suhu permukaan akibat perbedaan kerapatan vegetasi,
kelembaban tanah, dan kondisi lingkungan lainnya. Penelitian ini bertujuan
menganalisis karakteristik pola termal tanaman padi pada beberapa fase tumbuh 2
varietas padi ciherang dan IR-64 berdasarkan metode proximal sensing dan
menganalisis keterkaitan suhu permukaan kedua varietas hasil pengukuran thermal
handheld dengan citra drone termal. Penelitian ini meliputi tahap persiapan,
pengumpulan data lapangan, pengolahan citra, dan analisis data. Dari pengukuran
lapangan dengan thermal handheld diketahui LST terendah dan tertinggi dari
varietas Ciherang dan IR-64 berada pada 5 HST (fase vegetatif awal) dan 86 HST
(fase generatif akhir). Pola termal hasil pengukuran menggunakan thermal
handheld relatif sama dengan hasil akusisi drone termal. Berdasarkan regresi linier,
koefisien determinasi R2 terendah, dari hubungan antara LST hasil pengukuran
thermal handheld dengan citra drone termal, sebesar 0.72 diperoleh pada akusisi 24
Agustus 2023 sedangkan R2 tertinggi sebesar 0.96 didapat pada citra akusisi 18
September 2023 Hubungan antara LST drone termal dan pengukuran thermal
handheld pada beberapa fase pertumbuhan padi tergolong kuat dengan rata-rata R2
diatas 72%. | |