Analisis Perilaku Niat Penggunaan Kembali BISKITA Transpakuan Bogor
Date
2025Author
Anjani, Gita Indri
Nurhayati, Popong
Yuliati, Lilik Noor
Metadata
Show full item recordAbstract
Kawasan perkotaan menghadapi tantangan seperti kepadatan penduduk dan mobilitas yang tinggi, yang menyebabkan pencemaran lingkungan dan kemacetan lalu lintas. Akibatnya, ketergantungan pada transportasi umum meningkat. Namun sistem transportasi umum di Bogor sering kali tidak memadai, mendorong penggunaan kendaraan pribadi yang lebih tinggi dan memperburuk masalah seperti kemacetan dan polusi udara. Untuk mengatasi hal tersebut, diluncurkan BISKITA Transpakuan yang bertujuan untuk meningkatkan transportasi umum dan mengurangi permasalahan terkait. Untuk memastikan efektivitas layanan ini, penting untuk menarik dan mempertahankan penumpang dengan berfokus pada faktor-faktor seperti kualitas layanan, kepuasan penumpang, dan niat untuk menggunakan kembali. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kinerja transportasi dan pengemudi, kualitas layanan, serta karakteristik penumpang memengaruhi penggunaan dan kepuasan transportasi umum. Oleh karena itu, menganalisis aspek-aspek ini dalam kaitannya dengan BISKITA Transpakuan sangat penting untuk meningkatkan kualitas layanan, meningkatkan kepuasan penumpang, dan mendorong penggunaan berkelanjutan.
Penelitian ini mengambil sampel menggunakan teknik non-probability sampling. Kriteria sampel pada penelitian ini adalah penumpang yang pernah menggunakan BISKITA minimal satu kali. Semua responden berada pada rentang usia 17 tahun hingga 65 tahun, baik laki-laki maupun perempuan. Penelitian ini menggunakan jumlah sampel sebanyak 250 orang. Sumber data pada penelitian ini berasal dari data primer yang didapatkan melalui penyebaran kuesioner kepada para responden secara hybrid. Kuesioner online disebar melalui platform media sosial dan atau aplikasi pesan online dalam bentuk google form. Sedangkan kuesioner offline disebar menggunakan kertas survei kepada responden di dalam bus, halte ataupun terminal BISKITA. Analisis regresi logistik biner digunakan untuk melihat hubungan karakteristik perjalanan dengan niat menggunakan kembali penumpang BISKITA Transpakuan. Penelitian ini juga menggunakan metode statistik, Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) untuk menganalisis hubungan antara variabel seperti kualitas layanan, kepuasan pelanggan, dan niat penggunaan ulang.
Penelitian ini menemukan bahwa karakteristik penumpang seperti jenis kelamin, usia, dan pekerjaan berhubungan secara signifikan dengan kepuasan mereka terhadap layanan. Penelitian ini juga menemukan bahwa jarak dari rumah penumpang ke halte bus terdekat, dan jarak dari halte bus terakhir ke tujuan penumpang berhubungan secara signifikan dengan niat mereka untuk menggunakan kembali layanan tersebut. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa kinerja transportasi memiliki pengaruh langsung yang signifikan terhadap kualitas layanan, kepuasan penumpang dan niat untuk menggunakan kembali. Kinerja pramudi hanya memiliki pengaruh langsung terhadap kualitas layanan, sedangkan
terhadap kepuasan pelanggan dan niat menggunakan kembali menunjukkan pengaruh tidak langsung.
Penelitian ini menyarankan beberapa implikasi manajerial untuk BISKITA Transpakuan, antara lain pengembangan infrastruktur dan layanan yang lebih inklusif, dengan fokus pada kenyamanan dan keamanan penumpang perempuan serta perhatian terhadap penumpang lansia, seperti meningkatkan penerangan di halte, menegakkan kebijakan anti-pelecehan seksual, dan menambah jumlah halte untuk mengurangi jarak tempuh. Selain itu, perluasan layanan ke Kabupaten Bogor perlu dipertimbangkan dengan meningkatkan infrastruktur, terutama halte bus di lokasi strategis seperti pasar, sekolah, dan perkantoran, untuk mendukung kenyamanan dan niat penggunaan kembali. Terakhir, peningkatan kinerja transportasi dan pelatihan rutin bagi pengemudi sangat penting untuk meningkatkan kualitas layanan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan mendorong penggunaan berkelanjutan. Urban areas face challenges such as high population density and mobility, leading to environmental pollution and traffic congestion. As a result, reliance on public transportation increases. However, the public transportation system in Bogor is often inadequate, prompting increased private vehicle usage and exacerbating problems such as traffic jams and air pollution. To address this, BISKITA Transpakuan was launched, aiming to improve public transportation and reduce related problems. To ensure the effectiveness of this service, it is crucial to attract and retain passengers by focusing on factors such as service quality, passenger satisfaction, and intention to reuse. Previous research indicates that transportation and driver performance, service quality, and passenger characteristics all influence public transportation usage and satisfaction. Therefore, analyzing these aspects in relation to BISKITA Transpakuan is essential to improve service quality, increase passenger satisfaction, and promote continued use.
This study employed a non-probability sampling technique. The sample criteria in this study were passengers who had used BISKITA at least once. All respondents were in the age range of 17 to 65 years, both male and female. This study used a sample size of 250 people. The data sources in this study came from primary data obtained through the distribution of questionnaires to respondents in a hybrid manner. Binary logistic regression analysis was used to see the relationship between travel characteristics and the intention to reuse BISKITA Transpakuan passengers. This study also uses a statistical method, Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) to analyze the relationship between variables such as service quality, customer satisfaction, and reuse intention.
This study found that passenger characteristics such as gender, age, and occupation are significantly related to their satisfaction with the service. The study also found that the distance from the passenger's home to the nearest bus stop, and the distance from the last bus stop to the passenger's destination were significantly related to their intention to reuse the service. This study also shows that transportation performance has a significant direct effect on service quality, passenger satisfaction and intention to reuse. Driver performance only has a direct effect on service quality, while customer satisfaction and intention to reuse show an indirect effect.
This study presents several managerial implications for BISKITA Transpakuan, including the development of more inclusive infrastructure and services, focusing on the comfort and safety of female passengers and addressing the needs of elderly passengers. This can be achieved by improving lighting at bus stops, enforcing anti-sexual harassment policies, and increasing the number of bus stops to reduce walking distances. Additionally, the expansion of services to the Bogor Regency should be considered, with an emphasis on enhancing infrastructure, particularly bus stops in strategic locations such as markets, schools, and offices, to support passenger convenience and encourage repeat usage. Finally, improving
transportation performance and providing regular training for drivers is crucial for enhancing service quality, which in turn can increase customer satisfaction and promote sustained use.
Collections
- MT - Business [2086]