Analisis Perencanaan Agregat dalam Manajemen Produksi Yoghurt pada Usaha Mikro
Abstract
PT Bogor Sari Nutrisi merupakan usaha mikro yang bergerak dibidang
pengolahan susu, dengan yoghurt sebagai salah satu produknya. Dalam proses
operasionalnya PT BSN mengalami kendala dalam memperkirakan jumlah yoghurt
yang harus diproduksi. Kondisi overstock sering kali dihadapi sehingga
mengakibatkan tidak optimalnya biaya operasional yang dikeluarkan. Berdasarkan
permasalahan tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah menentukan teknik
peramalan permintaan dan strategi perencanaan agregat yang tepat guna
mengoptimalkan proses produksi yoghurt pada PT BSN. Teknik peramalan yang
digunakan dalam penelitian ini, yaitu moving average, linear regression, dan holt
winters exponential smoothing, sementara strategi perencanaan agregat yang
digunakan, yaitu chase strategy, level strategy, dan mixed strategy. Hasil peramalan
menunjukkan bahwa teknik terbaik untuk meramalkan permintaan yoghurt adalah
teknik holt winters exponential smoothing dengan nilai kesalahan peramalan MSE
sebesar 23906,4, MAD sebesar 123,4, dan MAPE sebesar 10,1. Nilai kesalahan
peramalan tersebut merupakan nilai kesalahan peramalan paling kecil dibandingkan
kedua teknik lainnya. Berdasarkan perhitungan biaya agregat diketahui bahwa
strategi terbaik yang dapat diterapkan untuk menghasilkan biaya agregat terendah
adalah mixed strategy dengan total biaya sebesar Rp461.024.060. PT Bogor Sari Nutrisi is a micro-enterprise engaged in milk processing, with
yogurt as one of its main products. In its operational processes, PT BSN faces
challenges in estimating the quantity of yogurt that needs to be produced. The
company often experiences overstock conditions, which result in suboptimal
operational costs. Based on these issues, this study aims to identify the most suitable
demand forecasting technique and aggregate planning strategy to optimize the
yogurt production process at PT BSN. This study used forecasting techniques such
as moving average, linear regression, and Holt-Winters exponential smoothing,
while the aggregate planning strategies examined were chase strategy, level strategy,
and mixed strategy. The forecasting results indicated that the best technique for
predicting yogurt demand is the Holt-Winters exponential smoothing method, with
forecasting error values of MSE at 23,906.4, MAD at 123.4, and MAPE at 10.1.
These error values are the smallest compared to the other two techniques.
Furthermore, based on aggregate cost calculations, the best strategy to achieve the
lowest aggregate cost is the mixed strategy, with a total cost of IDR 461,024,060.
Collections
- UT - Management [3490]