Efikasi Minuman Sari Kelor-Kurma Terhadap Penurunan Tekanan Darah, Kadar Enzim ACE dan F2 Isoprostan Wanita Usia Subur Pra-Hipertensi
Date
2025Author
Yuliyana, Triagung
Rimbawan
Damayanthi, Evy
Palupi, Eny
Metadata
Show full item recordAbstract
Hipertensi merupakan penyakit tidak menular (PTM) yang menyerang banyak orang di seluruh dunia. Hipertensi menyerang sekitar 25% dari populasi orang dewasa di seluruh dunia. Pada tahun 2025, prevalensinya diperkirakan akan meningkat hingga 60% atau 1,39 miliar orang. Pra-hipertensi merupakan kondisi dengan tekanan darah sistolik berkisar antara 120-139 mmHg dan tekanan darah diastolik berkisar antara 80-89 mmHg. Ekstrak daun kelor memiliki aktivitas hipotensi yang dikaitkan dengan kandungan flavonoid, seperti kuersetin dan kaempferol glikosida. Penurunan tekanan darah dengan pemberian daun kelor diperkirakan karena adanya kandungan flavonoid dan aktivitas antioksidan yang diketahui dapat meningkatkan resistensi kapiler, tonus vena dan stabilitas kolagen yang mempengaruhi kerja aktivitas penghambatan pada enzim dekarboksilase, elastase dan angiotensin converting enzyme (ACE) sehingga mengurangi sirkulasi angiotensin. Kurma mengandung antioksidan dan senyawa fenolik yang memiliki fungsi menghambat aktivitas ACE yang berpotensi untuk menurunkan tekanan darah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pemberian minuman sari kelor-kurma yang mengandung flavonoid sebagai antioksidan dan menghambatan kerja enzim ACE yaitu dengan mengurangi kerja angiotensin II pada Renin-Angiotensin-Aldosteron-System (RAAS) sehingga terjadi vasodilatasi, yang selanjutnya dapat meningkatkan fungsinya sebagai pengatur tekanan darah arteri dan keseimbangan elektrolit yang berpotensi menurunkan tekanan darah, kadar enzim ACE dan F2 isoprostan pada kelompok wanita usia subur (WUS) pra-hipertensi. Tujuan khususnya adalah untuk mengembangkan formula minuman sari kelor-kurma, menganalisis karakteristik subjek, menganalisis asupan gizi subjek kontrol dan intervensi, mengkaji pengaruh pemberian minuman sari kelor terhadap tekanan darah sistolik dan diastolik, kadar enzim ACE dan F2 isoprostan pada kelompok WUS pra-hipertensi.
Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimental dengan 4 minggu intervensi dipisahkan dengan 1 minggu periode wash-out untuk mengurangi carry over effect. Penelitian ini terdiri atas dua tahap, yaitu tahap pertama adalah penelitian pendahuluan yang berupa pengembangan produk dan mendapatkan formula standar yang diperoleh melalui trial and error kemudian dianalisis sifat fisik, proksimat dan komponen bioaktif serta organoleptik. Tahap kedua adalah penelitian lanjutan yang bertujuan mengkaji pengaruh intervensi minuman sari kelor-kurma terhadap tekanan darah dan biomarker stress oksidatif. Tahapan yang dilakukan meliputi skrining calon subjek yang dilanjutkan dengan penetapan subjek berupa pengumpulan data konsumsi pangan menggunakan kuesioner dan
pengukuran status gizi secara antropometri. Studi ini telah mendapatkan persetujuan etik penelitian dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan (KEPK) RSUD Dr. Moewardi Surakarta dengan nomor registrasi 131/I/HREC/2023. Kriteria inklusi yang digunakan adalah wanita 20-45 tahun, pra-hipertensi (tekanan darah sistolik 120-139 mmHg; tekanan darah diastolik 80-89 mmHg), tidak mengalami hiperkolesterolemia, hiperuricemia dan hiperglikemia, serta gangguan penyakit kronis lainnya, tidak mengonsumsi obat hipertensi, vitamin atau suplemen. Kriteria ksklusi pada penelitian adalah pergi keluar kota selama intervensi, hamil/menyusui, mengalami gangguan komunikasi, calon subjek tidak bersedia mengikuti penelitian. Penghitungan jumlah subjek minimal ditentukan berdasarkan desain crossover. Sebanyak 16 orang subjek terlibat dalam penelitian ini yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok intervensi masing-masing 8 orang. Kelompok intervensi diberikan minuman sari kelor-kurma dengan dosis harian sebesar 300 ml yang diberikan di pagi hari (150 ml) dan sore hari (150 ml). Hasil penelitian menunjukkan dalam 100 ml minuman sari kelor-kurma terkandung energi 383,47 kkal, protein 4,23 g, karbohidrat 91,64 g, kapasitas antioksidan 86,73%, Ascorbic Acid Equivalent Antioxidant Capacity (AEAC) 89,36 ppm, total flavonoid 0,70 mg, kuersetin 0,41 mg, dan kaempferol 0,23 mg. Setelah intervensi, mengkonsumsi 300 ml minuman sari kelor-kurma setiap hari menghasilkan penurunan signifikan pada tekanan darah, enzim ACE, dan kadar F2 isoprostan pada kelompok tersebut (p<0,05). Penurunan tekanan darah tersebut adalah sebesar 7,48% dan 5,33% dari kontrol sebelumnya untuk tekanan sistolik dan diastolik, bersamaan dengan penurunan sebesar 19,1% pada kadar enzim ACE dan penurunan sebesar 15,3% pada kadar isoprostan F2. Karakteristik subjek antar kelompok intervensi homogen (p>0,05). Data konsumsi dan aktivitas fisik dikumpulkan sebelum dan setelah intervensi, menunjukkan jika tidak terdapat perbedaan signifikan (p>0,05) sebelum dan setelah intervensi serta antar kelompok intervensi. Mengartikan subjek tidak mengubah konsumsi dan aktivitas fisiknya, sehingga perubahan pada kadar enzim ACE dan F2 isoprostan terjadi akibat intervensi yang diberikan. Hasil uji klinis menunjukkan bahwa minuman sari kelor-kurma memiliki potensi dapat memperbaiki tekanan darah menjadi normal melalui mekanisme penurunan ACE inhibitor dan penurunan stres oksidatif.
Collections
- DT - Human Ecology [578]