Peluang Pengembangan Wisata Minat Khusus Gua Cibinong, Desa Karangjaya, Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi
Date
2025Author
Wiharja, Muhammad Faruqi
Meilani, Resti
Sunkar, Arzyana
Metadata
Show full item recordAbstract
Saat ini gua banyak dikembangkan menjadi objek wisata. Salah satu faktor pendorong perkembangan wisata gua adalah nilai estetika dan keunikan ornamen gua (speleothem). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peluang pengembangan wisata Gua Cibinong. Data dikumpulkan melalui pengukuran, observasi, studi literatur, serta wawancara kepada pemilik lahan, pemerintah desa, dan pengunjung. Potensi wisata dipetakan melalui pemetaan gua, sedangkan panduan ADO-ODTWA digunakan untuk menganalisis kelayakan potensi wisata dengan nilai total yang diperoleh 2990 termasuk dalam kategori layak pada kelas II. Statistik deskriptif dan analisis kualitatif juga digunakan untuk menganalisis derajat kesulitan dengan skor 7 (penelusuran gua termasuk sulit) dan potensi risiko penelusuran yang berupa terbentur, banjir, tertimpa reruntuhan, keracunan guano, dan terserang ular. Berdasarkan hasil tersebut, gua ini memiliki peluang untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata, namun pengembangannya diarahkan pada wisata minat khusus untuk mempertimbangkan keamanan pengunjung, kelestarian sumber daya dan kesejahteraan masyarakatnya. Currently, many caves are developed into tourist attractions. One of the factors driving the development of cave tourism is the aesthetic value and uniqueness of cave ornaments (speleothem). This study aims to analyse tourism development opportunities for Cibinong Cave. Data were collected through direct measurement, observation, literature study, and interviews with landowners, village government, and visitors. Tourism potential mapped through cave mapping, while the ADO-ODTWA guide is used to analyze the suitability of tourism potential with a score of 2990, which fell in to class II category. Descriptive statistics and qualitative analysis were also used to analyze the level of difficulty with a score of 7 (difficult cave exploration) and potential traceability risks in the form of included hitting cave wall, flooding, being hit by debris, guano poisoning, and being attacked by snakes. Considering the results, there was opportunity for the cave to be developed as tourism destination. However, its development should be directed to special interest tourism, taking into account visitors safety, resources sustainability, and the community’s welfare.