Show simple item record

dc.contributor.advisorPoerwanto, Roedhy
dc.contributor.advisorKurniawati, Ani
dc.contributor.authorNingsih, Fetti Andriyani Kurniya
dc.date.accessioned2025-01-22T06:01:40Z
dc.date.available2025-01-22T06:01:40Z
dc.date.issued2025
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/160898
dc.description.abstractBengkuang (Pachyrhizus erosus L.) merupakan tanaman legum golongan Fabaceae yang banyak dibudidayakan di kawasan Asia Tenggara khususnya Indonesia. Variasi aksesi Bengkuang yang terdapat di Indonesia mempengaruhi produktivitas dan kualitas umbi baik untuk dikonsumsi segar maupun sebagai bahan baku industri makanan, minuman, farmasi, dan kosmetik. Penelitian ini bertujuan mengetahui dosis pupuk kandang sapi yang tepat untuk menghasilkan umbi dengan kandungan senyawa metabolit sekunder terbaik pada dua aksesi bengkuang. Penelitian ini disusun berdasarkan rancangan Split Plot Kelompok Lengkap Teracak (Split Plot-RKLT) dengan 2 faktor dan 4 ulangan. Faktor utama adalah dosis pupuk kandang sapi yang terdiri dari 4 taraf yaitu kontrol, 10 ton ha-1 , 20 ton ha-1 , 30 ton ha-1 . Faktor kedua yaitu aksesi (Bogor dan Kebumen). Pemupukan dengan dosis 10 ton ha-1 memberikan komponen hasil yang lebih baik pada parameter diameter umbi, bobot umbi per sampel (g) dan per petak (kg), produktivitas (ton ha-1 ), tingkat kemanisan umbi (oBrix), kandungan TAT (%), vitamin C (mg/100g) dan pati (%). Aksesi Bogor menghasilkan umbi dengan kandungan total fenol 357,28 (mg GAE/g ekstrak), total flavonoid 1,34 (mg QE/g ekstrak), dan persen inhibisi aktivitas antioksidan 14,04% pada dosis pupuk 30 ton ha-1 . Bengkuang aksesi Kebumen memiliki kandungan total fenol 57,83 (mg GAE/g ekstrak) pada dosis pupuk 30 ton ha-1 , total flavonoid 1,20 (mg QE/g ekstrak), dan persen inhibisi aktivitas antioksidan 5,49% pada dosis pupuk 10 ton ha-1 . Hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa perlakuan memberikan pengaruh nyata terhadap variabel pengujian (rasa, kerenyahan, dan kemanisan) umbi.id
dc.description.abstractYam bean (Pachyrhizus erosus L.) is a leguminous plant from the Fabaceae family that is widely cultivated in Southeast Asia, particularly in Indonesia. The variation of yam bean accessions found in Indonesia affects the productivity and quality of tubers, for fresh consumption and raw materials for the food, beverage, pharmaceutical, and cosmetic industries. This study aims to determine the appropriate dosage of cow manure fertilizer to produce tubers with the highest content of secondary metabolite compounds from two yam bean accessions. The research was designed based on a Split Plot randomized complete block design (Split Plot-RCBD) with two factors and four replications. The first factor was the dosage of cow manure fertilizer, consisting of four levels: control, 10 tons ha-1 , 20 tons ha-1 , and 30 tons ha-1 . The second factor was the accession (Bogor and Kebumen). Fertilization at a dose of 10 tons ha-1 gave better yield components in the parameters of tuber diameter, tuber weight per sample (g) and per plot (kg), productivity (tons ha-1 ), tuber sweetness level (oBrix), TAT content (%), vitamin C (mg/100g) and starch (%). The Bogor accession produced tubers with total phenols 357,28 (mg GAE/g), total flavonoids 1,34 (mg QE/g), and percent inhibition of antioxidant activity 14,04% at a dose of 30 tons ha-1 . Kebumen accession has a total phenol content of 57,83 (mg GAE/g) at a dose of 30 tons ha-1 , total flavonoids 1,20 (mg QE/g extract), and percent inhibition of antioxidant activity of 5,49% at a dose of 10 tons ha-1 . The results of the organoleptic test showed that the treatment had a significant effect on the test variables (flavor, crispness, and texture) of the tubers.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.titlePertumbuhan, Produksi Biomassa, dan Metabolit Dua Aksesi Bengkuang pada Beberapa Dosis Pupuk Kandang Sapi.id
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record