Pertumbuhan, Produksi Biomassa, dan Metabolit Dua Aksesi Bengkuang pada Beberapa Dosis Pupuk Kandang Sapi.
View/ Open
Date
2025Author
Ningsih, Fetti Andriyani Kurniya
Poerwanto, Roedhy
Kurniawati, Ani
Metadata
Show full item recordAbstract
Bengkuang (Pachyrhizus erosus L.) merupakan tanaman legum golongan
Fabaceae yang banyak dibudidayakan di kawasan Asia Tenggara khususnya
Indonesia. Variasi aksesi Bengkuang yang terdapat di Indonesia mempengaruhi
produktivitas dan kualitas umbi baik untuk dikonsumsi segar maupun sebagai
bahan baku industri makanan, minuman, farmasi, dan kosmetik. Penelitian ini
bertujuan mengetahui dosis pupuk kandang sapi yang tepat untuk menghasilkan
umbi dengan kandungan senyawa metabolit sekunder terbaik pada dua aksesi
bengkuang. Penelitian ini disusun berdasarkan rancangan Split Plot Kelompok
Lengkap Teracak (Split Plot-RKLT) dengan 2 faktor dan 4 ulangan. Faktor utama
adalah dosis pupuk kandang sapi yang terdiri dari 4 taraf yaitu kontrol, 10 ton ha-1
,
20 ton ha-1
, 30 ton ha-1
. Faktor kedua yaitu aksesi (Bogor dan Kebumen).
Pemupukan dengan dosis 10 ton ha-1 memberikan komponen hasil yang lebih baik
pada parameter diameter umbi, bobot umbi per sampel (g) dan per petak (kg),
produktivitas (ton ha-1
), tingkat kemanisan umbi (oBrix), kandungan TAT (%),
vitamin C (mg/100g) dan pati (%). Aksesi Bogor menghasilkan umbi dengan
kandungan total fenol 357,28 (mg GAE/g ekstrak), total flavonoid 1,34 (mg QE/g
ekstrak), dan persen inhibisi aktivitas antioksidan 14,04% pada dosis pupuk 30 ton
ha-1
. Bengkuang aksesi Kebumen memiliki kandungan total fenol 57,83 (mg GAE/g
ekstrak) pada dosis pupuk 30 ton ha-1
, total flavonoid 1,20 (mg QE/g ekstrak), dan
persen inhibisi aktivitas antioksidan 5,49% pada dosis pupuk 10 ton ha-1
. Hasil uji
organoleptik menunjukkan bahwa perlakuan memberikan pengaruh nyata terhadap
variabel pengujian (rasa, kerenyahan, dan kemanisan) umbi. Yam bean (Pachyrhizus erosus L.) is a leguminous plant from the Fabaceae
family that is widely cultivated in Southeast Asia, particularly in Indonesia. The
variation of yam bean accessions found in Indonesia affects the productivity and
quality of tubers, for fresh consumption and raw materials for the food, beverage,
pharmaceutical, and cosmetic industries. This study aims to determine the
appropriate dosage of cow manure fertilizer to produce tubers with the highest
content of secondary metabolite compounds from two yam bean accessions. The
research was designed based on a Split Plot randomized complete block design
(Split Plot-RCBD) with two factors and four replications. The first factor was the
dosage of cow manure fertilizer, consisting of four levels: control, 10 tons ha-1
, 20
tons ha-1
, and 30 tons ha-1
. The second factor was the accession (Bogor and
Kebumen). Fertilization at a dose of 10 tons ha-1
gave better yield components in
the parameters of tuber diameter, tuber weight per sample (g) and per plot (kg),
productivity (tons ha-1
), tuber sweetness level (oBrix), TAT content (%), vitamin C
(mg/100g) and starch (%). The Bogor accession produced tubers with total phenols
357,28 (mg GAE/g), total flavonoids 1,34 (mg QE/g), and percent inhibition of
antioxidant activity 14,04% at a dose of 30 tons ha-1
. Kebumen accession has a total
phenol content of 57,83 (mg GAE/g) at a dose of 30 tons ha-1
, total flavonoids 1,20
(mg QE/g extract), and percent inhibition of antioxidant activity of 5,49% at a dose
of 10 tons ha-1
. The results of the organoleptic test showed that the treatment had a
significant effect on the test variables (flavor, crispness, and texture) of the tubers.