dc.contributor.advisor | Sari, Rita Kartika | |
dc.contributor.advisor | Saefudin | |
dc.contributor.author | Frelianty Nurdin, Rusdilah | |
dc.date.accessioned | 2025-01-22T04:16:33Z | |
dc.date.available | 2025-01-22T04:16:33Z | |
dc.date.issued | 2025 | |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/160895 | |
dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan menentukan rendemen ekstrak kulit buah jalawe (KBJ), kayu tegeran (KT), dan kulit kayu tingi (KKT) dan karakteristik warna kain ketahanan warna kain yang diberi ekstrak tersebut dengan perlakuan jenis mordan dan metode mordanting (pre mordanting dan post mordanting) terhadap paparan sinar matahari dan pelorodan. Metode ekstraksi menggunakan dekoksi dan pengukuran warna dengan colorimeter digital berbasis ponsel. Metode dekoksi menghasilkan rendemen tertinggi pada ekstrak KBJ (5,3%), diikuti KKT (5,08%) dan KT (1,31%). Jenis ekstrak memengaruhi warna kain mori berdasarkan nilai CIELAB. Ketahanan warna KBJ dan KKT menurun pada teknik pre mordanting dan post mordanting dengan mordan tunjung, terusi, kapur sirih, dan tawas. Ekstrak KT menunjukkan perubahan signifikan setelah pelorodan dengan mordan tawas. Nilai kelunturan KBJ berkisar 1-5 (kurang baik hingga sangat baik), sementara KT dan KKT mencapai 1-5 (kurang baik hingga sangat baik). Mordan terusi dan kapur sirih, baik pada pre mordanting dan post mordanting terbukti lebih efektif mempertahankan kecerahan warna dibanding mordan lain. | |
dc.description.abstract | This study aims to determine the yield of jalawe fruit bark (KBJ), tegeran wood (KT), and tingi bark (KKT) extracts and the color characteristics of fabric color durability of fabrics treated with these extracts with the treatment of mordant types and mordanting methods (pre mordanting and post mordanting) against sun exposure and melorodan. The extraction method uses decoction and color measurement with a mobile phone-based digital colorimeter. The decoction method produced the highest yield in KBJ extract (5.3%), followed by KKT (5.08%) and KT (1.31%). The type of extract affected the color of the mori fabric based on the CIELAB value. The color fastness of KBJ and KKT decreased in pre mordanting and post mordanting techniques with arbor, terusi, whiting, and alum mordants. KT extract showed significant changes after mordanting with alum mordant. The fading value of KBJ ranged from 1-5 (poor to excellent), while KT and KKT reached 1-5 (poor to excellent). Terusi and whiting mordants, both in pre mordanting and post mordanting proved to be more effective in maintaining color brightness than other mordants. | |
dc.description.sponsorship | | |
dc.language.iso | id | |
dc.publisher | IPB University | id |
dc.title | Karakteristik Kain Mori Hasil Pewarnaan Alami Ekstrak Tumbuhan dengan Variasi Fiksasi Mordan | id |
dc.title.alternative | | |
dc.type | Skripsi | |
dc.subject.keyword | colorimeter digital | id |
dc.subject.keyword | kain mori | id |
dc.subject.keyword | pre mordanting | id |
dc.subject.keyword | post mordanting | id |