Pengaruh Perbedaan Jenis Kelamin dan Waktu Pemberian Pakan Konsentrat dan Hijauan Yang Berbeda Terhadap Tingkah Laku Ternak Domba Garut Pada Pemeliharaan Intensif
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh perbedaan jenis kelamin
dan waktu pemberian pakan terhadap tingkah laku ternak. Penelitian ini
menggunakan 12 ekor domba garut dengan rataan bobot 23,68±6,70 kg. Pakan
yang diberikan merupkan kombinasi antara konsentrat komerial (70%) dan
hijauan (30%). Rancangan penelitian adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL)
pola faktorial 2x2. Faktor utama adalah jenis kelamin (jantan dan betina) dan
faktor kedua adalah waktu pemberian pakan (P1 dan P2) yaitu P1 = 70%
konsentrat (pagi) + 30% hijauan (sore) dan P2 = 70% konsentrat (sore) + 30%
hijauan (pagi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara jenis
kelamin dan waktu pemberian pakan terhadap tingkah laku ingestive. Waktu
pemberian berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap durasi resting, di mana waktu
pemberian pagi memiliki waktu resting yang nyata lebih tinggi dibandingkan sore
(P<0,05). Jenis kelamin berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap durasi ingestive, di
mana betina nyata lebih tinggi dibandingkan jantan This study aims to examine the effect of gender differences and feeding
time on livestock behavior. This study used 12 garut sheep with an average weight
of 23,68±6,70 kg. The feed given was a combination of commercial concentrate
(70%) and forage (30%). The research design was a completely randomized
design (CRD) with a 2x2 factorial pattern. The main factor was sex (male and
female) the second factor was feeding time (P1 and P2), namely P1 = 70%
concentrate (morning) + 30% forage (afternoon) and P2 = 70% concentrate
(afternoon) + 30% forage (morning). The results showed there was an interaction
between sex and feeding time on ingestive behavior. Sex had a significant effect
(P<0,05) on resting duration, where female sheep had a significantly higher
resting time than males (P<0,05). Sex had a significant effect (P<0,05) on
ingestive duration, where females were significantly higher than males.