Formulasi dan Karakteristik Mutu Biopelet Bahan Baku Limbah Kotoran Ternak Ayam dan Campuran Kayu Sengon Serta Arang Tempurung Kelapa
Abstract
Kotoran ayam merupakan limbah ternak yang memiliki potensi menjadi
alternatif biomassa untuk bahan bakar terbarukan karena kandungan karbon dan
nilai kalor yang cukup tinggi. Kayu sengon dan arang tempurung kelapa merupakan
sumber biomassa dengan kandungan selulosa, karbon dan nilai kalor tinggi serta
umum digunakan sebagai bahan biopelet. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis karakteristik biopelet limbah kotoran ternak ayam dan menentukan
formulasi terbaik. Formulasi biopelet pada penelitian ini yaitu; A1 (90% kotoran
ayam; 10% perekat), A2 (45% kotoran ayam; 45% arang tempurung kelapa; 10%
perekat), A3 (45% kotoran ayam; 45% kayu sengon; 10% perekat), A4 (70%
kotoran ayam; 10% kayu sengon; 10% arang tempurung kelapa; 10% perekat), A5
(50% kotoran ayam, 20% kayu sengon, 20% arang tempurung kelapa; 10% perekat).
Kualitas biopelet terbaik ditentukan berdasarkan metode pembobotan berdasarkan
parameter nilai kalor, kadar abu, kadar zat terbang, kadar karbon terikat, kerapatan,
kadar air dan laju pembakaran. Formulasi biopelet terbaik berdasarkan metode
pembobotan yang sesuai dengan SNI 8675-2018 dihasilkan oleh perlakuan A2
dengan hasil uji nilai kalor sebesar 20,78 MJ/kg, kadar abu 20,19%, kadar zat
terbang 32,25%, kadar karbon terikat 47,56%, kerapatan 1,19 g/cm3
, kadar air
3,78%, dan laju pembakaran 2,64 kg/jam dengan nilai keteguhan biopelet sebesar
83,46% dan suhu pembakaran maksimum 894°