Show simple item record

dc.contributor.advisorJunaedi, Ahmad
dc.contributor.advisorSupijatno
dc.contributor.advisorNurrahma, Arinal Haq Izzawati
dc.contributor.authorFatmawati
dc.date.accessioned2025-01-21T06:26:08Z
dc.date.available2025-01-21T06:26:08Z
dc.date.issued2025
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/160860
dc.description.abstractPadi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman serelia di dunia yang paling banyak digunakan sebagai makanan pokok lebih dari setengah populasi global. Budidaya padi sistem pindah tanam maupun tanam benih langsung mempunyai keunggulan dan kelemahan. Keberhasilan budidaya bergantung beberapa faktor seperti kesesuaian varietas, manajemen air, dan praktik budidaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efektivitas polyethylene glycol sebagai agen priming benih pada genotipe padi. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2023-April 2024, di Kebun Percobaan Sawah Baru, Dramaga. Percobaan pertama menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dua faktor. Faktor utama perendaman benih dengan PEG 6000 terdiri empat taraf (0, 50, 100, dan 150 PEG 6000 g L-1 aquades, faktor kedua lima genotipe padi terdiri dari IPB 189-F-6-2-3, Ciherang, IPB 3S, IPB 9G dan IR 64. Terdiri dari 20 kombinasi perlakuan yang diulang sebanyak tiga ulangan, diperoleh 60 unit percobaan. Percobaan kedua menggunakan rancangan split plot dengan dua faktor. Faktor utama enam genotipe yaitu IPB 189-F-6-2-3, INPARI 32, Ciherang, IPB 3S, IPB 9G dan IR 64, faktor kedua terdiri dari tiga yaitu non priming, hydropriming dan osmopriming 50 PEG g L-1 aquades, terdiri dari 18 kombinasi perlakuan yang diulang sebanyak tiga ulangan sehingga terdiri dari 54 unit percobaan. Percobaan ketiga terdiri dari tiga sistem tanam yaitu: sistem pindah tanam lahan berlumpur, sistem DSR lahan berlumpur, dan DSR gogo, menggunakan rancangan split plot dua faktor. Faktor utama enam genotipe yang sama pada percobaan kedua, faktor kedua terdiri dari dua yaitu priming PEG 50 g L-1 aquades dan hydropriming. Masing-masing sistem tanam sebanyak 12 kombinasi perlakuan diulang sebanyak empat ulangan sehingga terdiri dari 48 unit percobaan. Pemberian PEG 6000 konsentrasi 50 g L-1 aquades dapat meningkatkan pertumbuhan panjang akar. panjang plumula dan persentase perkecambahan. Non priming dan osmopriming pada kedua sistem penyemaian secara umum menurunkan pertumbuhan (peubah tinggi tajuk, panjang akar, bobot kering tajuk, bobot kering akar, panjang daun, dan luas daun) dibandingkan dengan hydropriming. Priming dengan PEG 6000 pada sistem pindah tanam lahan berlumpur, sistem DSR berlumpur dan DSR gogo secara umum tidak menunjukkan respon pada pertumbuhan dan hasil (peubah tinggi tanaman, jumlah anakan, persentase jumlah anakan produktif, kehijaun daun, panjang daun bendera, panjang malai, jumlah malai, jumlah gabah per malai, jumlah gabah isi, bobot gabah 1000 butir dan produksi ton ha-1) dibandingkan hydropriming. Priming PEG 6000 pada sistem pindah tanam lahan berlumpur dan DSR gogo berpengaruh dalam menekan laju fotosintesis namun tidak menurunkan hasil gabah (peubah persentase gabah isi dan jumlah gabah hampa). Priming PEG 6000 pada sistem DSR berlumpur berpengaruh pada bobot gabah per rumpun yang berbeda lebih tinggi dibandingkan hydropriming.
dc.description.sponsorshipRiset Kolaborasi Nasional (Ri-Na) Tahun Anggaran 2023-2024
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePengaruh Seed Priming dan Sistem Tanam terhadap Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Genotipe Tanaman Padi (Oryza sativa L.)id
dc.title.alternative
dc.typeTesis
dc.subject.keywordtanam benih langsung, stres kekeringan, padi gogoid
dc.subject.keyworddirect-seeding
dc.subject.keyworddrought stress
dc.subject.keywordupland rice


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record