Pengaruh Metode Ekstraksi terhadap Kandungan Senyawa Aktif dan Aktivitas Antioksidan Teripang dari Labuan Bajo
Date
2025Author
Azka, Risya Putri Noer
Kustiariyah
Setyaningsih, Iriani
Winarni, Ina
Metadata
Show full item recordAbstract
Teripang tergolong hewan invertebrata berasal dari laut yang memiliki
potensi untuk dijadikan sumber biofarmaka. Teripang memiliki banyak manfaat,
salah satunya adalah sebagai sumber antioksidan. Tujuan penelitian ini adalah
menentukan metode ekstraksi terbaik terhadap nilai rendemen dan aktivitas
antioksidan dari teripang. Tahapan penelitian meliputi ekstraksi menggunakan
metode maserasi, sokletasi, dan microwave, analisis aktivitas antioksidan dan
komponen aktif. Nilai persen rendemen ekstrak teripang menggunakan metode
maserasi lebih tinggi dibandingkan dengan rendemen ekstrak dari metode sokletasi
dan microwave yaitu sebesar 3,26% pada Bohadschia marmorata dan 2,91% pada
jenis Holothuria fuscopunctata. Kedua jenis teripang mengandung senyawa fenol
dan steroid/triterpenoid. Aktivitas antioksidan ekstrak teripang menunjukkan sifat
yang lemah pada kedua jenis teripang. Nilai aktivitas antioksidan terbaik diperoleh
dari hasil ekstraksi maserasi dengan nilai IC50 sebesar 625 µg/mL pada Bohadschia
marmorata dan 897 µg/mL pada teripang jenis Holothuria fuscopunctata. Sea cucumbers are marine invertebrate with the potential to be used as a
source of biopharmaceuticals. They offer many benefits, one of which is their role
as a source of antioxidants. The purpose of this study is to determine the best
extraction method based on the yield value and antioxidant activity of sea
cucumbers. The study involved several steps, including extraction using maceration,
soxhlet, and microwave methods, followed by the analysis of antioxidants activity
and active components. The percentage yield of sea cucumber extract using the
maceration method was higher compared to the soxhlet and microwave methods, at
3.26% for Bohadschia marmorata and 2.91% for Holothuria fuscopunctata. Both
species of sea cucumbers were found to contain phenolic compounds and
steroid/triterpenoids. The antioxidant activity of the sea cucumber extracts showed
weak properties in both species. The best antioxidant activity was obtained through
the maceration method, with IC50 value of 625 µg/mL for Bohadschia marmorata
and 897 µg/mL in Holothuria fuscopunctata.