Fluks Pencucian Hara dari Ultisol Perkebunan Nanas Diameliorasi Abu Batubara dan Kompos serta Implikasinya terhadap Pengelolaan Pupuk
Abstract
Ultisol merupakan ordo tanah tropika terlapuk lanjut dengan status kesuburan rendah. Tanah ini juga rentan terhadap proses-proses pencucian hara. Areal perkebunan PT. Great Giant Pineapple (PT GGP), yang didominasi Ultisol, telah dimanfaatkan untuk budidaya nanas dalam rotasi dengan pisang dan singkong secara intensif selama beberapa dekade. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pengaruh ameliorasi FABA+kompos terhadap fluks pencucian hara dari Ultisol areal perkebunan PT GGP dan implikasinya terhadap pengelolaan pupuk. Simulasi pencucian hara melalui percobaan perkolasi telah dilakukan menggunakan contoh tanah lapisan 0-20 cm yang diambil dari petak-petak percobaan lapang budidaya nanas pada 9 bulan setelah aplikasi perlakuan atau satu bulan sebelum tahapan forcing fase regeneratif tanaman dilakukan. Perkolasi dilakukan setiap 7 hari dengan 170 mL akuades 0.75 kg-1 tanah selama 35 hari periode percobaan. Jumlah air perkolasi ini setara dengan rerata bulanan curah hujan 6 bulan-basah di areal studi. Ameliorasi yang diuji menurunkan secara signifikan pencucian hara dalam hal tmax, total fluks, dan proporsi fluks. Aplikasi 25 ton.ha-1 FABA+kompos secara alur memberikan pengaruh terbaik. Namun, proporsi fluks pencucian NO3 dan K masih tinggi. Disarankan untuk mempertimbangkan penggunaan pupuk lepas terkendali untuk menurunkan proporsi fluks pencucian hara
Collections
- MT - Agriculture [3823]