Pendugaan Parameter Demografi Populasi dan Analisis Habitat Macan Tutul Jawa di Taman Nasional Gunung Ciremai
Abstract
Macan tutul jawa (Panthera pardus melas Cuvier 1809) merupakan top
predator di Pulau Jawa yang populasinya terancam akibat fragmentasi dan
berkurangnya habitat. Salah satu habitatnya adalah Taman Nasional Gunung
Ciremai. Penelitian ini bertujuan menduga parameter demografi populasi macan
tutul jawa dan analisis habitatnya. Data dikumpulkan melalui tutupan vegetasi,
transek garis, kamera jebak, dan pengamatan jejak aktivitas satwa. Hasil
menunjukkan jumlah minimum individu macan tutul jawa yang diduga adalah tiga
individu dengan kepadatan populasi 6 individu/100 km², sex ratio dengan nilai 2:1,
dan struktur umurnya adalah 0:0:3 (anak:remaja:dewasa). Satwa mangsa
potensialnya teridentifikasi sebanyak 21 jenis yang terdiri dari 14 jenis mamalia
dan tujuh jenis burung. Mangsa yang disukai macan tutul jawa adalah kijang
(Muntiacus muntjak). Macan tutul jawa menyukai tutupan hutan dengan tumbuhan
bawah yang rapat dan pohon dengan kerapatan sedang. Gangguan habitat yang
ditemukan berupa aktivitas manusia di dalam hutan seperti perburuan, perambahan
hutan, serta kegiatan outdoor di dalam hutan. The javan leopard (Panthera pardus melas Cuvier 1809) is a top predator in
Java whose population is threatened due to fragmentation and habitat loss. One of
its habitats is Mount Ciremai National Park. This study aims to estimate the
demographic parameters of the Javan leopard population and analyse its habitat.
Data were collected through vegetation cover, line transects, camera traps, and
observation of animal activity signs. Results showed the minimum of suspected
Javan leopard individuals was three with a population density of 6 individuals/100
km², a sex ratio is 2:1, and an age structure is 0:0:3 (infant:juvenile:adult). The
potential preys were identified as 14 species of mammals and seven species of birds.
The preferred prey of the Javan leopard is Muntiacus muntjak. Javan leopards prefer
forest cover with dense understorey and medium density trees. Habitat disturbance
found were human activities such as hunting, forest encroachment, and outdoor
activities.