Keragaman Morfometrik, Genetik, dan Habitat Sidat (Anguilla spp.) Beberapa Sungai di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah
Date
2025Author
Samir, Octavianto
Kamal, Mohammad Mukhlis
Kurnia, Rahmat
Larashati, Sekar
Metadata
Show full item recordAbstract
Sidat (Anguilla spp.) merupakan ikan katadromus yang memiliki habitat sepanjang laut dalam sampai sungai sesuai dengan fase hidupnya. Sebagai ikan bernutrisi dan bernilai ekonomi tinggi, permintaan sidat di dunia terus meningkat. Dalam pemenuhan kebutuhan tersebut, sidat masih mengandalkan penangkapan di alam karena belum dapat dipijah secara ex situ. Penangkapan berlebih dan degradasi habitat menyebabkan populasi sidat secara global menurun. Beberapa spesies sidat memiliki status mendekati kepunahan, di antaranya: A. anguilla, A. japonica, dan A. rostrata. Hal ini membuat sidat di perairan tropis mulai menjadi alternatif untuk pemenuhan kebutuhan global. Perairan Poso sebagai salah satu sentra produksi sidat di Indonesia memiliki empat dari tujuh spesies sidat di Indonesia. Pengelolaan diperlukan untuk perlindungan dan perbaikan populasi serta habitat sidat di perairan Poso. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis morfometrik dan genetik serta karakteristik habitat beberapa sungai di Kabupaten Poso, sebagai landasan untuk pengelolaan sumber daya sidat. Pengambilan sampel sidat dilakukan bulan Mei-Agustus 2023 di Sungai Poso, Puna, dan Tongko yang terdiri dari tiga lokasi penangkapan pada masing-masing sungai. Berbagai alat tangkap digunakan bergantung pada kondisi lingkungan dan fase hidup sidat yang menjadi target, antara lain: alat tangkap gorong-gorong (ATG), bubu lipat, pancing, dan waya masapi. Tujuh karakter morfometrik sidat diukur dan dianalisis menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel, SPSS, dan Past. Teknik DNA Barcoding digunakan untuk analisis genetik dengan mengambil bagian jaringan sirip/otot sidat sebagai sampel jaringan. Ekstraksi DNA genom dari jaringan dilakukan menggunakan gSYNC DNA Extraction Kit dari Geneaid Biotech Ltd. Primer Fish F1 dan R1 digunakan untuk amplifikasi DNA yang menargetkan gen CO1 yang terdapat pada mtDNA. Pengurutan basa nukleotida dilakukan menggunakan metode Sanger dengan menggunakan jasa sekuensing DNA E-Layanan Sains BRIN dan Laboratorium 1st BASE di Malaysia. Hasil sekuensing dianalisis menggunakan perangkat lunak Mega, DnaSp, dan Arlequin. Karakteristik habitat yang dianalisis meliputi hasil pengukuran parameter kualitas air, antara lain: suhu, kekeruhan, salinitas, kecepatan arus, kedalaman, oksigen terlarut, dan pH, serta dilakukan juga penilaian kondisi fisik sungai. Berdasarkan hasil identifikasi morfometrik dan genetik, ditemukan empat spesies sidat, antara lain: A. bicolor, A. celebesensis, A. marmorata, dan A. interioris. Analisis morfometrik memperlihatkan kesamaan karakter morfometrik pada populasi A. celebesensis dan A. marmorata antar sungai, kecuali ukuran kepala A. marmorata di Sungai Tongko. Hal ini merupakan bentuk dari plastisitas fenotipik sebagai adaptasi terhadap lingkungan yang berbeda. Keragaman genetik A. marmorata dan A. celebesensis yang tergolong rendah dan Indeks Fiksasi (FST) TM di ketiga sungai yang tergolong kecil menunjukkan bahwa keragaman genetik antar populasi sidat tidak berbeda nyata. Hal ini menandakan bahwa populasi tersebut memiliki kekerabatan erat dan merupakan satu stok populasi yang sama. Hasil analisis habitat di ketiga sungai menunjukkan bahwa kondisi kualitas air mendukung keberadaan sidat, sementara itu kondisi fisik sungai memperlihatkan bahwa Puna 1 merupakan lokasi yang paling optimum. Analisis karakteristik habitat juga menyimpulkan bahwa tiap spesies sidat memiliki preferensi habitat masing-masing. Dari penelitian dihasilkan informasi terkait keragaman morfometrik, genetik, dan karakteristik habitat yang memiliki perannya masing-masing dalam mendukung penentuan strategi pengelolaan sidat di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah
Collections
- MT - Fisheries [3053]