Upaya Pengolahan Ikan Patin (Pangasius hypophthalmus) sebagai Bahan Baku Ikan Asin Jambal Roti
Abstract
Ikan asin merupakan salah satu produk perikanan olahan tradisional terbesar di Indonesia. Sampai dengan tahun 1997. produksi ikan olahan tradisional di Indonesia terutama ikan asin masih sangat tinggi yaitu sebesar 457.406 ton (Ditjen Perikanan, 1999). Ikan asin banyak disukai oleh semua lapisan masyarakat karena harganya murah dan terjangkau. Produk ikan asin yang bernilai ekonomis tinggi adalah jambal roti dari ikan manyung (Arius tha/assinus). Rasanya yang enak dan teksturnya yang empuk menyebabkan ikan ini harganya mahal dan disukai oleh konsumen. Tetapi ikan manyung merupakan jenis ikan laut yang hasil tangkapannya tergantung dari musim dan arah angin. Hal ini memungkinkan ikan air tawar digunakan sebagai bahan baku pengganti. Ikan patin (Pangasius hypophtha/mus) merupakan salah satu ikan air tawar yang memiliki tekstur daging empuk. rasanya gurih dan lezat. Selama ini ikan patin biasanya disajikan sebagai menu masakan di restoran-restoran. Dan teknologi pengolahan belum banyak dilakukan terhadap ikan tersebut. Pengolahan yang sudah dilakukan antara lain pembuatan surimi (Romadhonna, 2000), nugget (Maghfiroh. 2000) dan pengasapan (Anonimus, 1998). Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat ikan asin patin, mengetahui pengaruh lama perendaman dalam air tawar yang optimal untuk kondisi ikan segar dan di-es pada ikan asin patin kemudian membandingkannya dengan ikan asin jambal roti yang ada di pasaran. Parameter yang diamati adalah uji organoleptik, kadar air dan aktivitas air. Pada penelitian ini yang pertama dilakukan adalah pembuatan ikan asin. Seluruh ikan utuh disiangi dan dibuang isi perutnya. Kemudian sebagian ikan di-eskan selama 2 hari (A1), dan sebagian lagi yang masih segar (A2) untuk sepertiganya langsung digarami (81), sisanya direndam dalam air tawar selama 1 hari (::I: 24 jam, 82). dan 2 hari (::I: 48 jam. 83). Setelah perendamC\n kemudian ikan digarami sekitar 30 %. Setelah 2 hari, ikan yang di-es kemudian diangkat dan diberi perlakuan yang sama. Setelah itu ikan dijemur sampai kering lalu dibandingkan dengan ikan asin jambal roti yang dibuat oleh pengolah di Muara Angke secara organoleptik. Kemudian dilakukan pengamatan terhadap kadar air dan aktivitas air.