Show simple item record

dc.contributor.advisorSantosa, Edi
dc.contributor.advisorImpron
dc.contributor.authorIbrahim, Achmad
dc.date.accessioned2025-01-20T06:10:31Z
dc.date.available2025-01-20T06:10:31Z
dc.date.issued2025
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/160836
dc.description.abstractSalah satu jenis bahan dasar pangan adalah tepung. Ganyong (Canna edulis Kerr.) merupakan salah satu tanaman pangan alternatif yang ada dan tumbuh tersebar di Indonesia. Pemanfaatan ganyong dilakukan dengan mengambil pati ganyong sebagai bahan dasar tepung. Ganyong dikenal sebagai tanaman tahan naungan, namun pengaruh jenis aksesi yang berkaitan dengan kadar pati pada kondisi ternaung belum banyak dikaji. Hal ini menyebabkan perlunya dilakukan pengujian aksesi ganyong yang menghasilkan kadar pati terbaik dengan tingkat intensitas radiasi yang berbeda-beda akibat naungan. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan petak terbagi (Split Plot) dengan 2 faktor perlakuan yaitu perlakuan naungan sebagai petak utama dan aksesi sebagai anak petak. Petak utama terdiri dari 4 intensitas naungan, yaitu 0%, 25%, 50%, dan 75%. Anak petak terdiri dari 3 aksesi yaitu Tanjungsiang, Punclut, dan Padalarang. Hasil dari penelitian menunjukkan aksesi Punclut menghasilkan kadar pati tertinggi pada naungan 0%, aksesi Padalarang menghasilkan kadar pati tertinggi pada naungan 25%, dan aksesi Tanjungsiang menghasilkan kadar pati tertinggi pada naungan 50%. RUE yang terjadi menghasilkan fluktuasi yang signifikan pada naungan 50% dan 75%. Kata Kunci: Indeks luas daun, kadar pati, koefisien pemadaman, rimpang ganyong ABSTRACT One type of basic food ingredient is flour. Ganyong (Canna edulis Kerr.) is one of the alternative food plants that exist and grow scattered in Indonesia. The utilization of ganyong is done by taking ganyong starch as a basic ingredient for flour. Ganyong is known as a shade-tolerant plant, but the effect of accession types related to starch content in shaded conditions has not been widely studied. This causes the need to test accessions of ganyong that produce the best starch content with different levels of radiation intensity due to shading. The experimental design used in this study was a split plot design with 2 treatment factors, namely shade treatment as the main plot and accession as the subplot. The main plot consisted of 4 shade intensities, namely 0%, 25%, 50%, and 75%. The subplots consisted of 3 accessions, namely Tanjungsiang, Punclut, and Padalarang. The results showed that Punclut accession produced the highest starch content in 0% shade, Padalarang accession produced the highest starch content in 25% shade, and Tanjungsiang accession produced the highest starch content at 50% shade. RUE produced significant fluctuations in 50% and 75% shade. Keywords: Extinguish Coefficient, ganyong rhizome, leaf area index, starch content.
dc.description.sponsorshipPribadi
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePengaruh tingkat naungan dan aksesi terhadap pertumbuhan, produksi, dan efisiensi pemanfaatan radiasi tanaman ganyong (Canna edulis KERR.)id
dc.title.alternativeEffect of shade level and accession on growth, production, and radiation utilization efficiency of ganyong (Canna edulis KERR) plants.
dc.typeSkripsi
dc.subject.keywordindeks luas daunid
dc.subject.keywordkadar patiid
dc.subject.keywordkoefisien pemadamanid
dc.subject.keywordrimpang ganyongid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record