Penambahan Asam Fulvat pada Pakan Ikan Bawal Air Tawar Colossoma macropomum yang Dipelihara dalam Perairan Tercemar Kadmium
Date
2025Author
Sinulingga, Yemima Br
Jusadi, Dedi
Fauzi, Ichsan Ahmad
Metadata
Show full item recordAbstract
Cemaran logam berat Kadmium (Cd) banyak ditemukan pada beberapa titik di perairan umum di Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mengevaluasi pengaruh penambahan asam fulvat pada pakan terhadap kinerja pertumbuhan, histologi dan kualitas daging ikan bawal air tawar yang dibudidaya di perairan tercemar Cd. Terdapat lima perlakuan dan tiga ulangan. Sebagai perlakuan, pakan ikan ditambah asam fulvat pada dosis 0, 400, 800, 1200 mg kg-1 pakan, kemudian diberikan ke ikan yang dipelihara di air yang ditambah Cd 0,31 mg L-1. Satu perlakuan sebagai kontrol (K), adalah ikan diberi pakan tanpa asam fulvat dan dipelihara di dalam air tanpa penambahan Cd. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan yang dipelihara dalam air tercemar Cd tumbuh lebih lamban dari ikan yang dipelihara di air tanpa penambahan Cd (K); namun, penambahan asam fulvat 400 dan 800 mg kg-1 mampu meningkatkan pertumbuhan ikan hingga sama dengan di perlakuan K. Nilai konversi pakan dan rasio efisiensi protein juga mengikuti pola yang sama dengan pertumbuhan. Pemeliharaan ikan di dalam air yang tercemar Cd berakibat pada kerusakan insang dan akumulasi Cd di daging ikan; kerusakan insang dan akumulasi Cd di daging berkurang seiring dengan peningkatan penambahan asam fulvat di pakan. Ikan bawal berukuran 9,65±0,01 g sebanyak 12 ekor dipelihara pada akuarium berukuran 50 x 40 x 35 cm selama 60 hari dengan kandungan Cd 0,280 – 0,310 mg L-1. Ikan diberi pakan dua kali sehari secara at satiation. Akumulasi Cd pada daging perlakuan F 1200 sebesar 175 µg kg-1, laju pertumbuhan spesifik 2,40 % hari-1, dan jumlah kerusakan insang yang sedikit. Akumulasi Cd pada daging di perlakuan asam fulvat 0 sebesar 280 µg kg-1, laju pertumbuhan spesifik 2,29 % hari-1, dan jumlah kerusakan insang paling banyak. Penambahan asam fulvat pada pakan dapat meningkatkan kinerja pertumbuhan, menurunkan akumulasi Cd pada daging, serta mengurangi kerusakan organ insang ikan bawal Heavy metal Cd is often contaminated in Indonesia's rivers and lakes. Therefore, this study aimed to evaluate the effect of supplementation fulvic acid in the feed on the growth performance, histology, and meat quality of tilapia reared in Cd polluted water. There are five treatments and three repetitions. Treatment doses of fulvic acid include control, 0, 400, 800, and 1200 mg kg-1 feed. One treatment as a control (K), was fish fed without fulvic acid and kept in water without adding Cd. The results showed that fish kept in Cd-polluted water grew more slowly than fish kept in water without Cd (K); however, the addition of 400 and 800 mg kg-1 fulvic acid increased fish growth to the same as in treatment K. The feed conversion value and protein efficiency ratio also followed the same pattern as growth. Raising fish in Cd-contaminated water results in gill damage and Cd accumulation in fish flesh; gill damage and Cd accumulation in meat decreased with increasing addition of fulvic acid in the feed. Tambaqui measuring 17.36±0.01 g were kept in an aquarium measuring 50 x 40 x 35 cm for 60 days with a Cd content of 0,280 – 0,310 mg L-1. Fish were fed two times a day at satiation. The accumulation of Cd in meat-treated F 1200 was 175 µg kg-1, the specific growth rate was 2.40 % day-1, and there was a minimal amount of gill damage. Cd accumulation in treatment with 0 fulvic acid meat was 280 µg kg-1, the specific growth rate was 2.29 % day-1, and the greatest number of gill damage. Adding fulvic acid to feed can improve growth performance, reduce Cd accumulation in meat, and reduce cell damage to the gills and liver of tambaqui.
Collections
- UT - Aquaculture [2072]