Adopsi Inovasi Naupli Artemia Instan: Kajian Kinerja Bisnis dan Preferensi Hatchery Udang Vaname (Litopenaeus vannamei)
Date
2025Author
Taufik, Meri Alvina
Diatin, Iis
Hadiroseyani, Yani
Effendi, Irzal
Metadata
Show full item recordAbstract
Udang vaname (Litopenaeus vannamei) sebagai komoditas utama dalam
industri akuakultur dunia memiliki tren produksi yang berfluktuasi. Penurunan
produksi udang vaname dapat disebabkan karena pengaruh faktor lingkungan dan
penyakit terutama budidaya dengan kepadatan tinggi. Hal ini membuat
pembudidaya sangat selektif dalam memilih post larva (PL) yang berkualitas terkait
daya tahan terhadap stres lingkungan dan juga kemampuan tumbuh. PL yang
berkualitas dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya pakan dan manajemen
pemberian pakan yang tepat. Salah satu makanan alami yang umum digunakan
adalah Artemia. Artemia merupakan makanan alami penting dalam pembenihan
(hatchery) udang vaname, dan ketergantungan hatchery terhadap Artemia sangat
tinggi. Oleh karena itu riset dan inovasi Artemia terus dikembangkan untuk
meningkatkan kualitas dan kuantitas Artemia yang dihasilkan, salah satunya adalah
naupli Artemia instan.
Inovasi naupli Artemia instan baru berkembang dan dikomersialkan beberapa
tahun terakhir. Inovasi ini telah dikenalkan pada 1983 dengan sebutan live cold
stored Artemia naupli. Penyebaran dan adopsi inovasi naupli Artemia instan
berlangsung lambat dan tidak masif, sebagian besar hatchery masih menggunakan
siste Artemia yang ditetaskan terlebih dahulu. Kinerja produksi hatchery
dipengaruhi secara langsung salah satunya oleh pakan yang digunakan. Pengelolaan
pakan dan kinerja produksi hatchery akan berdampak pada kinerja finansial yang
selanjutnya akan mempengaruhi preferensi hatchery terhadap inovasi naupli
Artemia instan. Oleh karena itu pada penelitian dikaji pengelolaan dan kinerja
hatchery udang vaname, serta preferensi hatchery dalam adopsi inovasi naupli
Artemia instan.
Penelitian ini merupakan gabungan dari penelitian eksperimental dan non
eksperimental yang dilakukan pada November 2023-April 2024. Pengumpulan data
eksperimental dilakukan di hatchery udang vaname PT Esaputlii Prakarsa Utama,
Sulawesi Selatan. Penelitian eksperimental untuk mengevaluasi kinerja dari naupli
Artemia instan terhadap pembenihan udang vaname dilakukan dengan metode
Rancangan Acak Lengkap. Tiga perlakuan dan tiga ulangan yang digunakan yaitu
pemberian naupli Artemia instan (AP), naupli Artemia hasil penetasan sendiri (AS)
dan gabungan antara naupli Artemia instan dan naupli Artemia yang ditetaskan
sendiri (ASP) dengan dikombinasikan dengan pakan buatan dan probiotik pada
masing-masing perlakuan dengan mengacu pada pengelolaan pakan yang dilakukan
oleh hatchery. Pengumpulan data non eksperimental dilakukan dengan metode
survei melalui teknik pengambilan sampel purposive sampling pada hatchery udang
vaname yang telah menggunakan naupli Artemia instan.
Penggunaan naupli Artemia instan dinilai lebih efisien dari aspek teknis
dibandingkan naupli Artemia yang ditetaskan sendiri karena mudah dalam
pengaplikasiannya. Pengelolaan Artemia yang berbeda dalam pembenihan udang
vaname tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap tingkat
kelangsungan hidup (TKH), biometrik dan uji stres, serta kualitas air pemeliharaan.
Berdasarkan analisis deskriptif komposisi proksimat pemberian pakan AP dan ASP
menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan AS. Kandungan protein
dan konversi energi pengelolaan AP dan ASP lebih tinggi dibandingkan dengan AS
dengan nilai ASP (39,17% dan 996,05 KJ) dan AP (35,07% dan 878,60 KJ).
Analisis profitabilitas menunjukkan AS lebih menguntungkan dibanding AP
maupun ASP dengan R/C ratio 2,03 pada AS; 1,99 pada AP; dan 2,00 pada ASP.
Adapun analisis kriteria investasi pada 10 tahun usaha menunjukkan AP lebih
menguntungkan dibanding AS maupun ASP dengan Net B/C berturut-turut 9,72
pada AP; 9,47 pada AS; dan 9,22 pada ASP. Tingkat kelangsungan hidup (TKH)
merupakan parameter yang sangat sensitif terhadap kinerja finansial pembenihan
udang vaname. Analisis sensitivitas menunjukkan hatchery udang vaname akan
berada pada kondisi usaha yang menguntungkan ketika TKH lebih dari 30%.
Sebanyak 61% hatchery pada penelitian ini menggunakan naupli Artemia
instan secara penuh sebagai input produksi dan 39% menggunakan naupli Artemia
instan yang masih dicampur dengan naupli Artemia yang ditetaskan sendiri. Hasil
analisis classification tree menunjukkan bahwa faktor yang diduga sangat
berpengaruh terhadap adopsi naupli Artemia instan secara penuh oleh hatchery
adalah dukungan teknis maupun market dari produsen dan jumlah karyawan yang
dimiliki oleh hatchery. Dukungan penuh terhadap teknis dan market yang diberikan
oleh produsen kepada hatchery akan membuat 100% hatchery menggunakan naupli
Artemia instan secara penuh. Adapun, ketika produsen tidak memberikan dukungan
kepada hatchery dan jumlah karyawan hatchery <11 orang, maka 100% hatchery
akan menggunakan naupli Artemia instan secara penuh. Adapun sebaliknya ketika
hatchery tidak mendapatkan dukungan dari produsen dengan jumlah karyawan =11
orang maka hatchery tidak akan menggunakan naupli Artemia instan secara penuh.
Secara keseluruhan hatchery merasa puas dengan kinerja naupli Artemia instan
sehingga indeks CSI (Customer Satisfaction Index) 81,02% dan CLI (Customer
Loyalti Index) 71,76% pada kategori loyal. Analisis IPA menunjukkan terdapat
beberapa atribut yang perlu ditingkatkan oleh produsen naupli Artemia instan untuk
meningkatkan kepuasan hatchery di antaranya kualitas benur yang dihasilkan, umur
simpan produk, dan dukungan market. Vannamei (Litopenaeus vannamei), as a major commodity in the world
aquaculture industry, has a fluctuating production trend. The decline in vannamei
production can be caused by environmental factors and diseases, especially high
density cultivation. This makes farmers very selective in choosing good quality post
larvae (PL) related to resistance to environmental stress and growing ability.
Several factors, including feeding and proper feeding management, influence post
larvae quality. One commonly used natural food is Artemia. Artemia is an essential
natural feed in vannamei hatcheries, and the dependence of hatcheries on Artemia
is very high. Therefore, Artemia research and innovation continue to be developed
to improve the quality and quantity of Artemia, one of which is instant Artemia
nauplii.
Instant Artemia nauplii innovation has only been developed and
commercialized in recent years. This innovation was introduced in 1983 as live
cold-stored Artemia nauplii. The spread and adoption of instant Artemia nauplii
innovation is slow and not massive; most hatcheries still use the Artemia cysts that
are hatched first. The production performance of hatcheries is directly influenced
by the feed used. Feed management and hatchery production performance will
impact financial performance, which will affect hatchery preferences for instant
Artemia nauplii innovation. Therefore, the study examined the management and
performance of vannamei hatcheries and hatchery preferences in the adoption of
instant Artemia nauplii innovation.
This research combines experimental and non-experimental research
conducted in November 2023 until April 2024. Experimental research was
conducted at the vannamei hatchery, PT Esaputlii Prakarsa Utama, South Sulawesi.
An experimental study to evaluate the performance of instant Artemia nauplii in the
vannamei hatchery was conducted using a completely randomized design method.
Three treatments and three replicates were used, namely, the provision of instant
Artemia nauplii (AP), self-hatching Artemia nauplii (AS), and a combination of
instant Artemia nauplii and self-hatching Artemia nauplii (ASP) combined with
artificial feed and probiotics in each treatment regarding feed management carried
out by the hatchery. Non-experimental data collection was conducted using a
survey method through a purposive sampling technique at vannamei hatcheries that
have used instant Artemia nauplii.
The use of instant Artemia nauplii is considered more efficient from a
technical aspect than self-hatching Artemia nauplii because it is easy to apply.
Managing different Artemia in vaname shrimp hatcheries did not significantly
affect survival rate (SR), biometrics and stress test, and water quality performance.
Based on descriptive analysis of proximate composition, AP and ASP feeding
showed better results than AS. Protein content and energy conversion of AP and
ASP management were higher than AS with ASP (39.17% and 996.05 KJ) and AP
(35.07% and 878.60 KJ) values. Profitability analysis shows that AS is more
profitable than AP and ASP, with an R/C ratio of 2,03 for AS, 1,99 for AP, and 2,00
for ASP. The analysis of investment criteria over 10 years of business shows that
AP is more profitable than AS and ASP, with a Net B/C of 9,72 in AP, 9,47 in AS,
and 9,22 in ASP, respectively. The survival rate is a parameter that is highly
sensitive to the financial performance of vannamei hatcheries. Sensitivity analysis
showed that vannamei hatcheries will be profitable when SR is more than 30%.
61% of hatcheries in this study fully used instant Artemia nauplii as
a production input, while 39% used instant Artemia nauplii combined with self
hatching Artemia nauplii. The results of the classification tree analysis indicated
that the predictors considered highly influential in the adoption of full instant
Artemia nauplii by hatcheries were technical and market support from producers,
as well as the number of employees in the hatcheries. Full technical and market
support the producer provides will enable 100% of hatcheries to adopt instant
Artemia nauplii fully. Meanwhile, when the producer does not provide support and
the number of employees in the hatcheries is fewer than 11, 100% of hatcheries will
fully adopt instant Artemia nauplii. However, when the hatcheries do not receive
support from producers and have 11 or more employees, they will not fully adopt
instant Artemia nauplii. Hatcheries are satisfied with instant Artemia nauplii,
achieving a customer satisfaction index (CSI) of 81.02% and a customer loyalty
index (CLI) of 71.76% in the loyal category. IPA analysis shows that several
attributes need improvement from instant Artemia nauplii producers to enhance
hatcheries satisfaction, including the quality of PL produced, product shelf life, and
market support.
Collections
- MT - Fisheries [3053]