Keterkaitan Penerapan Smart Mobility dengan Perencanaan Transportasi dan Pengembangan Wilayah di Suburban Metropolitan (Studi Kasus Kota Tangerang Selatan)
Date
2025Author
Almassawa, Syafieq Fahlevi
Rustiadi, Ernan
Fauzi, Akhmad
Sutriadi, Ridwan
Metadata
Show full item recordAbstract
Urbanisasi dan suburbanisasi telah menyebabkan pertumbuhan penduduk yang tinggi di wilayah kota tertentu, yang mengakibatkan peningkatan kepadatan dan mobilitas penduduk. Oleh karena itu, diperlukan sebuah konsep untuk menangani masalah kemacetan, transportasi publik, sistem informasi dan komunikasi, serta kendaraan non-motoris. Smart mobility adalah sebuah konsep pengembangan kota sebagai bagian dari konsep smart city yang didasarkan pada teknologi informasi dan komunikasi. Melalui konsep ini, diharapkan layanan transportasi mudah diakses, aman, nyaman, cepat, dan dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur penerapan smart mobility di Kota Tangerang Selatan, menganalisis smart mobility dan keterkaitannya dengan perencanaan transportasi wilayah dan pengembangan wilayah Tangerang Selatan, serta merancang strategi kebijakan untuk perencanaan dan pengembangan Tangerang Selatan dengan smart mobility. Metode penelitian yang digunakan adalah metode campuran (mix method), termasuk analisis multivariat untuk mengukur validitas dan reliabilitas indikator serta mengukur nilai smart mobility. Selanjutnya, penelitian ini menganalisis hubungan dan pembobotan dari hubungan antara variabel dengan menggunakan Matrix of Cross Impact Multiplication Applied to a Classification (MICMAC). Akhirnya, Multi-Criteria Decision Analysis (MCDA) dengan Promethee digunakan untuk mendapatkan kebijakan yang harus dilakukan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan smart mobility di Tangerang Selatan belum baik karena penilaian indikator smart mobility yang masih rendah. Penelitian ini juga menghasilkan influence variable atau key driver, relay variabel, depending variable, dan exluded variabel dari smart mobility, perencanaan transportasi wilayah dan pengembangan wilayah. Hasil pengukuran hubungan antar variabel menunjukkan bahwa smart mobility, transportasi wilayah dan pengembangan wilayah, saling terkait dan saling mempengaruhi. Rekomendasi kebijakan mencakup memperbaiki dan mengembangkan sistem transportasi, kebijakan memperbaiki dan membangun infrastruktur untuk transportasi publik, mengadopsi smart teknologi dalam pengelolaan transportasi publik, dan meningkatkan kemitraan dengan masyarakat dan swasta dalam menangani masalah- masalah transportasi publik.
Kata kunci: Pengembangan Wilayah, Perencanaan Transportasi Wilayah, Smart Mobility, Tangerang Selatan. Urbanization and suburbanization have led to high population growth in certain urban areas, resulting in increased density and mobility of the population. Therefore, a concept is needed to address issues such as congestion, public transportation, information and communication systems, and non-motorized vehicles. Smart mobility is a concept for urban development as part of the smart city framework, based on information and communication technology. Through this concept, it is hoped that transportation services will be easily accessible, safe, comfortable, fast, and affordable for the public. The purpose of this research is to measure the implementation of smart mobility in South Tangerang City, analyze smart mobility and its relationship with regional transportation planning and the development of South Tangerang, and design policy strategies for the planning and development of South Tangerang with smart mobility. The research method used is a mixed-method approach, including multivariate analysis to measure the validity and reliability of indicators and to assess the smart mobility index. Subsequently, this research analyze the relationships and weighting between variables using the Matrix of Cross Impact Multiplication Applied to a Classification (MICMAC). Finally, Multi-Criteria Decision Analysis (MCDA) with Promethee is used to determine the policies that should be implemented. The results of this study show that the implementation of smart mobility in South Tangerang is not yet optimal, as the evaluation of smart mobility indicators remains low. This research also identifies the influence variables or key drivers, relay variables, dependent variables, and excluded variables of smart mobility, regional transportation planning, and regional development. The measurement of the relationships between variables shows that smart mobility, regional transportation, and regional development are interrelated and influence each other. Policy recommendations include improving and developing the transportation system, policies to improve and build infrastructure for public transportation, adopting smart technology in managing public transportation, and enhancing partnerships with the community and private sector in addressing public transportation issues.
Keywords: Regional Development, Regional Transportation Planning, Smart Mobility, South Tangerang.