Pemanfaatan Lumpur dan Pupuk Hayati (Mycofer dan Provibio) untuk Perbaikan Kualitas Gambut dan Pengaruhnya terhadap Pertumbuhan dan Produksi Jagung Hibrida
Abstract
Gambut merupakan satu diantara lahan yang banyak tersedia di Kalimantan Barat, terutama di Kabupaten Kubu Raya. Pengembangan gambut sebagai lahan pertanian memiliki kendala disebabkan gambut mempunyai kualitas tanah yang rendah sehingga kurang mendukung pertumbuhan dan produksi tanaman. Pengelolaan gambut sebagai lahan budidaya jagung pada umumnya dilakukan dengan metode pembakaran karena dianggap murah dan efisien, namun metode ini dapat merusak keanekaragaman hayati dan ekosistem gambut. Sebagai alternatif, penggunaan amelioran seperti lumpur merah dari limbah pengolahan bauksit dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kualitas tanah gambut tanpa merusak ekosistemnya.
Lumpur merah merupakan limbah hasil pengolahan bauksit yang banyak tersedia di Kalimantan Barat. Penggunaan lumpur merah sebagai bahan amelioran tanah masih sangat terbatas. Lumpur merah memiliki sifat alkalin yang diharapkan dapat memperbaiki kualitas tanah gambut. Selain memanfaatkan lumpur merah, penggunaan pupuk hayati juga berpotensi meningkatkan kualitas tanah, serta mendukung pertumbuhan dan produksi tanaman. Pupuk hayati (biofertilizer) adalah produk biologi aktif yang terdiri atas mikrob pilihan yang dapat berperan sebagai pengurai bahan organik tanah, pengikat nitrogen, pelarut fosfor, penghasil hormon pemacu pertumbuhan.
Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui dan menjelaskan pengaruh pemberian lumpur merah dan pupuk hayati terhadap kualitas tanah gambut dan (2) mengetahui dan menjelaskan pengaruh pemberian lumpur merah dan pupuk hayati terhadap pertumbuhan, serapan hara dan produksi jagung hibrida. Penelitian dilaksanakan pada Januari hingga Juli 2024 di lahan gambut Desa Arang Limbung Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan dua faktor. Faktor pertama adalah lumpur merah dengan tiga taraf dosis, yaitu kontrol (L0), 6 ton/ha (L1), dan 12 ton/ha (L2). Faktor kedua adalah pupuk hayati dengan tiga taraf, yaitu kontrol (P0), mikoriza 10 gram/tanaman (P1), dan pupuk hayati cair konsentrasi 10 mL/L air (P2). Parameter penelitian yang diamati meliputi kualitas tanah, pertumbuhan tanaman, serapan hara tanaman dan produksi tanaman. Analisis statistik menggunakan Analisys of Variance 5% dan untuk perlakuan yang menunjukkan perbedaan yang nyata menggunakan uji Duncan Multiple Range Test 5%. Aplikasi statistik yang digunakan adalah R Studio.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi lumpur merah 12 ton/ha secara tunggal dapat memperbaiki pH dan DHL tanah gambut. Pemberian lumpur merah dengan dosis yang semakin meningkat cenderung menurunkan residu kadar nitrogen, fosfor, kalium, kalsium dan magnesium, namun dapat meningkatkan kadar Fe, Zn, Cu dan Mn pada tanah gambut. Aplikasi lumpur merah 12 ton/ha secara tunggal dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman jagung hibrida. Kombinasi lumpur merah 12 ton/ha dan pupuk hayati Provibio meningkatkan keanekaraman mikrob pada tanah gambut serta serapan hara fosfor, kalium, kalsium dan magnesium tanaman jagung hibrida.
Collections
- MT - Agriculture [3840]