Financial Literacy dan Self- Eficcacy Sebagai Determinan Risky Credit Behavior Gen-Z
Date
2025Author
Sekarlaras, Amanda Fortuna Arum
Siregar, Hermanto
Hasanah, Nur
Metadata
Show full item recordAbstract
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi mendorong perkembangan layanan online di berbagai bidang, salah satu diantaranya adalah layanan consumer credit. Kebutuhan akan kemudahan berbelanja dan kecepatan transaksi keuangan mendorong banyak perusahaan di sektor keuangan dan e- commerce mengembangkan layanan online consumer credit, atau yang biasa disebut paylater seperti GoPay Later, Shopee Paylater atau Kredivo. Paylater memungkinkan layanan pinjaman online (pinjol) sebagai alternatif populer untuk mendapatkan dana cepat. Pinjol menawarkan kemudahan dan kecepatan dalam layanan pengajuan dan pencairan kredit. Sistem layanan ini telah mengubah cara individu, khususnya generasi Z, dalam mengelola keuangan dan melakukan pembelian. Namun, kemudahan ini ternyata membawa risiko, seperti belanja impulsif yang berujung pada penumpukan utang dan kredit macet, khususnya pada Generasi Z.
Menurut Databoks (2023) menunjukkan bahwa terdapat kredit macet pinjol dari rentang usia 19 tahun hingga 34 tahun yang mayoritas adalah Generasi Z mencapai hingga Rp. 763.65 miliar. Maka dari itu perlu dilakukan penelitian yang dapat mengidentifikasi risiko yang dihadapi oleh generasi Z. Aspek yang terkait dengan online consumer credit adalah financial literacy, financial self-efficacy, dan hubungannya dengan risky credit behavior. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara financial literacy dan financial self-efficacy sebagai determinan risky credit behavior Gen-Z untuk membangun langkah strategis dalam mengurangi kredit macet di kalangan Generasi Z di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan melakukan survei terhadap 141 responden dari Generasi Z.
Data dianalisis menggunakan SEM-PLS untuk menguji hubungan antara literasi keuangan, efikasi diri keuangan, dan perilaku kredit berisiko. Hasil penelitian menunjukkan bahwa financial literacy, berpengaruh signifikan terhadap risky credit behavior, financial literacy berpengaruh secara signifikan terhadap financial self-efficacy, financial self-efficacy berpengaruh secara signifikan terhadap risky credit behavior dan financial self-efficacy berperan sebagai mediator dalam hubungan financial literacy dengan risky credit behavior. Studi ini memberikan wawasan bagi penyedia dan regulator online consumer credit untuk mengembangkan strategi pendidikan keuangan yang lebih efektif guna mengurangi pinjaman bermasalah di kalangan Generasi Z. The development of information and communication technology has driven the development of online services in various fields, one of which is consumer credit services. The need for easy shopping and speed of financial transactions has encouraged many companies in the financial and e-commerce sectors to develop online consumer credit services, or what are commonly called paylater such as GoPay Later, Shopee Paylater or Kredivo. Paylater enables online loan services (pinjol) as a popular alternative to get fast funds. Pinjol offers convenience and speed in credit application and disbursement services. This service system has changed the way individuals, especially generation Z, manage their finances and make purchases. However, this convenience actually carries risks, such as impulsive shopping that leads to debt accumulation and bad debts, especially in Generation Z.
According to Databoks (2023), there are bad credit pinjols from the age range of 19 to 34 years, the majority of whom are Generation Z, reaching up to IDR
763.65 billion. Therefore, research is needed that can identify the risks faced by generation Z. Aspects related to online consumer credit are financial literacy, financial self-efficacy, and their relationship to risky credit behavior. This study aims to explore the relationship between financial literacy and financial self- efficacy as determinants of risky credit behavior of Gen-Z to build strategic steps in reducing bad debt among Generation Z in Indonesia. This study uses a quantitative approach by conducting a survey of 141 respondents from Generation Z.
Data were analyzed using SEM-PLS to test the relationship between financial literacy, financial self-efficacy, and risky credit behavior. The results of the study indicate that financial literacy has a significant effect on risky credit behavior, financial literacy has a significant effect on financial self-efficacy, financial self-efficacy has a significant effect on risky credit behavior and financial self-efficacy acts as a mediator in the relationship between financial literacy and risky credit behavior. This study provides insights for online consumer credit providers and regulators to develop more effective
Collections
- MT - Business [2069]