Strategi Peningkatan Kinerja Perusahaan Komponen Otomotif

Abstract

Keberadaan industri otomotif didukung oleh perusahaan komponen otomotif yang tersebar disepanjang rantai pasoknya. Hampir 70% bagian otomotif diproduksi dan dipasok oleh perusahan komponen otomotif. Industri otomatif di Indonesia saat ini menghadapi tantangan global yang kompleks, mulai pesaing berbiaya yang lebih kompetitif, kenaikan harga komoditas, peningkatan harapan pelanggan, dan adanya dinamika ekonomi. Tekanan persaingan menuntut perusahaan komponen otomotif terus melakukan evaluasi agar dapat dilakukan inisiatif strategi peningkatan kinerja agar dapat bersaing dan bertahan dalam jangka panjang. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi kinerja dan merumuskan strategi untuk meningkatkan pencapaian kinerja PT XYZ. Penelitian dilakukan pada PT XYZ, perusahaan komponen otomatif yang berlokasi di Bekasi, Jawa Barat. Data sekunder dan data primer digunakan dalam penelitian ini. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah data perusahaan tahun 2022-2023 dan data primer dari 15 responden kunci perusahaan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model manajemen kinerja balanced scorecard (BSC), BSC SQDC (safety, quality, delivery, dan cost), dan analytical hierarchy process (AHP). Analisis data menggunakan BSC pada penelitian ini untuk data kinerja 2022 menunjukkan total pencapaian kinerja PT XYZ mencapai 48,74% (masih di bawah target yang ditetapkan perusahaan). Analisis BSC SQDC pada data tahun 2023, menunjukkan bahwa total pencapaian kinerja PT XYZ tahun 2023 adalah 71,81%, dengan rasio pencapaian terhadap bobot perspektif tertinggi pada perspektif keuangan (90,95%) dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (95%). Pencapain terendah pada perspektif pelanggan (54%) dan proses bisnis internal (32,1%). Strategi peningkatan pencapaian kinerja PT XYZ difokuskan pada peningkatan dua perspektif yang masih rendah pencapaiannya (ditandai dengan warna merah dalam sistem traffic light) yaitu perspektif internal bisnis proses mencakup supplier management, perencanaan preventif maintenance, breakdown, sparepart management, safety campaign, dan pembelian renewable energy certificate, dan perspektif pelanggan seperti peningkatan hubungan dengan pelanggan, penyesuaian harga, multisource supplier, otomasi, dan manajemen workforce.

Automotive component companies support the industry's existence spread along the supply chain. Around 70% of automotive components are produced and supplied by automotive component companies. Competitive pressure requires automotive component companies to continue evaluating and taking strategic initiatives to improve performance to compete and survive in the long term. This research aims to evaluate performance and formulate strategies to improve the performance achievement of PT XYZ. The research was conducted on PT XYZ, an automotive component company in Bekasi, West Java. Secondary data and primary data were used in this study. The secondary data used in this study are company data for 2022-2023 and primary data from 15 key company respondents. The data analysis used in this study used the balanced scorecard (BSC), BSC SQDC (safety, quality, delivery, and cost) performance management models, and the analytical hierarchy process (AHP). Data analysis using BSC in this study for 2022 performance data shows that the total performance achievement of PT XYZ reached 48.74% (still below the target set by the company). BSC SQDC's analysis of 2023 data shows that the total performance achievement of PT XYZ in 2023 is 71.81%, with the highest ratio of achievement to weight perspective in the financial perspective (90.95%) and the learning and growth perspective (95%). The lowest achievement is from the perspective of customers (54%) and internal business processes (32.1%). PT XYZ's strategy to improve performance achievement is focused on improving two perspectives that are still low in achievement (reflect in red on the traffic light system), namely the internal perspective of business processes, including supplier management, preventive maintenance planning, breakdown, spare part management, safety campaign, and purchase of renewable energy certificates, and customer perspectives such as improving customer relationships, price adjustments, multisource suppliers, automation and workforce management.