Eumelanin Streptomyces sp. NTB 42: Produksi, Karakterisasi, serta Deteksi Aktivitasnya sebagai Antioksidan dan Fotoproteksi.
Date
2024Author
Asril, Muhammad
Wahyudi, Aris Tri
Astuti, Rika Indri
Rusmana, Iman
Metadata
Show full item recordAbstract
Pigmen mikrob telah banyak digunakan diberbagai bidang, khususnya
dibidang kesehatan. Salah satu organisme penghasil pigmen terbesar adalah
aktinomiset. Melanin merupakan pigmen potensial dan ditemukan secara luas di
alam. Melanin memiliki kemampuan meredam radikal bebas, tahan terhadap panas,
menyerap energi radiasi dan toleransi terhadap kondisi lingkungan yang ekstrim.
Melanin memiliki gugus karboksil, fenolik dan hidroksil sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai antioksidan, proteksi terhadap sinar UV dan antikanker.
Melanin memiliki sifat yang tidak larut dalam air dan beberapa pelarut organik,
sehingga dibutuhkan metode khusus untuk mengekstraksinya. Jenis dan
karakteristik melanin yang ditemukan di alam sangat bergantung dari jenis
organisme penghasilnya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh isolat
potensial penghasil melanin dari isolat asal rizosfer, filosfer dan simbion spons.
Selain itu juga untuk memperoleh karakteristik dan jenis melanin yang dihasilkan
oleh isolat terpilih, potensinya sebagai antioksidan terhadap berbagai radikal,
aktivitas fotoprotektif serta efektivitasnya pada sel yeast Schizosaccharmoyces
pombe.
Penelitian ini secara garis besar terbagi dalam tiga bagian. Bagian pertama
adalah seleksi isolat berdasarkan aktivitas tirosinase, konsentrasi L-3,4-
dihydroxyphenylalanine (L-DOPA), yield melanin dengan memperhatikan masa
inkubasi produksi, aktivitas antioksidan, kandungan fenolik dan flavonoid. Delapan
isolat aktinomiset dari berbagai sumber memiliki aktivitas tirosinase dan
menghasilkan senyawa intermediet L-DOPA sebagai salah satu indikator bahwa
isolat mampu memproduksi melanin. Yield melanin tertinggi diperoleh pada tiga
isolat yaitu NTB 99, JSN 28, dan NTB 42 dengan waktu produksi selama 14 hari.
Isolat dengan aktivitas antioksidan terbaik yaitu NTB 42 dan JSN 28. Kandungan
total fenolik dan flavonoid tertinggi diperoleh dari melanin isolat NTB 42 masingmasing
sebesar 88,83 mg EAG/g melanin dan 53,24 mg EQ/g melanin sekaligus
menjadi laporan pertama mengenai kandungan fenolik dan flavonoid pada melanin
mikrob. Isolat NTB 42 berasal dari rizosfer dan terpilih sebagai penghasil melanin
dengan aktivitas tirosinase (1.819,67 U/ml), konsentrasi L-DOPA (14,87 µg/ml)
setelah 72 jam inkubasi, yield (144,33 mg/L), dan aktivitas antioksidan terhadap
2,2-diphenyl-1-picryl-hydrazil (DPPH) (IC50=70,60 µg/ml). Isolat NTB 42
teridentifikasi sebagai Streptomyces sp. NTB 42 dan memiliki kemiripan 98,72%
dengan Streptomyces lasalocidi ATCC 31180 berdasarkan gen 16S rRNA.
Isolat Streptomyces sp. NTB 42 digunakan untuk memproduksi melanin pada
bagian kedua. Produksi melanin dilakukan selama 14 hari. Selama proses produksi
melanin dievaluasi aktivitas tirosinase, konsentrasi L-DOPA. Aktivitas tirosinase
tertinggi diperoleh pada hari ke-5 (5.346,67 U/ml), konsentrasi L-DOPA tertinggi
pada hari ke-6 (17,66 µg/ml). Aktivitas enzim tirosinase dalam memproduksi
melanin dapat dihambat oleh 0,05% kojic acid yang menegaskan bahwa melanin
diproduksi menggunakan enzim tirosinase dan jalur DOPA melanin (eumelanin).
Melanin Streptomyces sp. NTB 42 digolongkan sebagai eumelanin-rich pigment
berdasarkan rasio A650/A500 (0,29). Melanin Streptomyces sp. NTB 42 memiliki
karakteristik berbeda dengan melanin mikrob lainnya yaitu semi larut dalam
metanol, etanol dan teroksidasi parsial dengan H2O2 30% serta stabil pada berbagai
suhu dan jenis cahaya. Melanin Streptomyces sp. NTB 42 memiliki morfologi
permukaan polimorfik dengan komposisi sulfur yang rendah, memiliki serapan
maksimum pada 218 nm, gugus -OH, -NH2, C-H alifatik, C=C aromatik, N-H, CH
aromatik, dan COH fenolik serta memiliki kemiripan dengan melanin sintetik
pada High-Performance Liquid Chromatography (HPLC). Produk degradasi
pirolisis Gas Chromatography-Mass Spectrometry (Py-GC-MS) dari melanin
Streptomyces sp. NTB 42 merupakan produk karakteristik dari dekomposisi termal
eumelanin dan tersusun atas senyawa-senyawa yang berpotensi sebagai antioksidan
dan fotoproteksi. Karakteristik ini menunjukkan bahwa jenis melanin yang
dihasilkan oleh Streptomyces sp. NTB 42 adalah eumelanin.
Potensi melanin Streptomyces sp. NTB 42 sebagai antioksidan dengan
menggunakan berbagai jenis radikal dan aktivitas fotoproteksi terhadap sinar UV
dijelaskan pada bagian terakhir. Hasil penelitian menemukan bahwa melanin
Streptomyces sp. NTB 42 mampu meredam radikal 2,2-azinobis-(3-
ethylbenzothiazoneline-6-sulphonicacid) (ABTS), reactive oxygen species (ROS)
dalam bentuk hidroksil (OH.) dan superoxide anion (O2
.-) (yang sering ditemukan
akibat adanya paparan sinar UV), mereduksi Fe3+ dan molybdenum (Mo(VI)).
Melanin Streptomyces sp. NTB 42 juga memiliki aktivitas fotoprotektif terhadap
UVB, perlindungan spektrum luas dan optimal terhadap UVA dan dapat bertindak
sebagai sunblock terhadap UVA dan UVB pada konsentrasi 200 µg/ml. Melanin
Streptomyces sp. NTB 42 juga menjadi laporan pertama mengenai efektivitasnya
dalam meningkatkan viabilitas sel Schizosaccharomyces pombe setelah terpapar
sinar UVB dan UVC selama 30-90 menit. Melanin Streptomyces sp. NTB 42 juga
mampu meningkatkan nilai SPF produk komersial dengan konsentrasi minimal
0,0025%. Secara keseluruhan, melanin yang diproduksi oleh Streptomyces sp. NTB
42 asal rizosfer dengan karakteristik unik ini memiliki aktivitas antioksidan dan
fotoproteksi yang potensial serta dapat diaplikasikan dalam industri kosmetik
khususnya sebagai bahan baku formulasi tabir surya.
Berdasarkan uraian tersebut, kebaharuan dari penelitian ini diantaranya (1)
memberikan informasi jenis mikrob penghasil melanin yaitu Streptomyces sp. NTB
42 yang memiliki kemiripan dengan Streptomyces lasalocidi dan belum pernah
dilaporkan sebelumnya. (2) Informasi kandungan fenolik dan flavonoid dari
melanin Streptomyces sp. NTB 42 menjadi laporan pertama terkait kandungan
fenolik dan flavonoid dari melanin mikrob. (3) Karakteristik melanin yang berbeda
dengan melanin aktinomiset lainnya berupa sifat kelarutan oksidasi, serapan
maksimum pada UV-Vis, beberapa puncak serapan pada spektrum infra red. (4)
Peran melanin sebagai antioksidan yang unggul pada berbagai radikal, fotoproteksi
berdasarkan % transmission of erythema (%Te) dan % transmission of
pigmentation (%Tp) serta efektivitasnya pada organisme model S. pombe yang
dipaparkan dengan sinar UVB dan UVC merupakan laporan pertama penggunaan
S. pombe sebagai organisme model pengujian untuk efektivitas fotoproteksi
eumelanin mikrob.